13

11.9K 1K 77
                                    


"Nona?" Seorang remaja pria memanggil seorang gadis remaja yang sedang berdiri  membelakanginya.

Merasa di panggil gadis tersebut menoleh ke arah belakang tepat di mana pria itu berdiri.

"ya?"

"Cantik" ucapnya.

"Apaan sih Gil, kek bocah aja" ucapnya dengan mencubit pipi remaja pria tersebut.

Byurrrrr..

"Di panggil dari tadi juga ngelamun Mulu Lo, lagi ngelamunin siapa ngaku Lo?" Goda Hazel.

"Lo gak tau apa gua tuh lagi ngebayangin saat saat gua nembak pacar gua tau, kalo nanti gua masih belom bisa move on, Lo jadi pengganti dia ya" Harvey langsung memeluk Hazel.

Hazel menatap jijik

"Ya ya ya, Lo harus mau"

"Ogah" Hazel melepaskan pelukan tersebut dengan paksa.

"Jahat ih ke gua tuh" Harvey memajukan bibirnya beberapa centi.

"Gak cocok sumpah gak cocok" Hazel memperlihatkan raut jijiknya kepada Harvey.

"Isss"

"Btw nama Lo siapa?" Tanya Hazel.

"Lo gak tau nama gua?"

"Tau, gua tau nama Lo, cuma gua gak tau nama Lo dari Lo" ucapnya.

"Harvey" Hazel mengangguk sambil menatap Harvey.

"Agilio Luther, Harvey Agilio Luther" ucapnya.

Hazel tersenyum.

Sementara Harvey terdiam seolah mengingat sesuatu.

Flashback....

"Btw nama Lo siapa?" Tanya seorang gadis.

"Lo gak tau nama gua?"

"Tau, gua tau nama Lo, cuma gua gak tau nama Lo dari Lo" ucapnya.

"Harvey" Hazel mengangguk sambil menatap Harvey.

Perempuan itu mengangguk.

"Agilio Luther, Harvey Agilio Luther dan Lo Sindy ya?" ucapnya.

"Rose, Sindy rosevelton"

Harvey mengangguk.

"Hai Agil" sapanya.

"Kenapa Agil?" Tanya nya bingung.

Flashback end...

"Bye the way, Lo tau dari mana tentang Cindy?" Tanya Harvey.

Hazel terdiam mana mungkin ia jawab jika ia tahu dari Theo bisa bisa ia di anggap gila nanti, apa lagi teknologi di dunia ini agak berbeda dengan teknologi di dunia Hazel yang dulu.

Padahal sindy yang Hazel sebut adalah sindy temannya yang berada di dunia lamanya, tadi ia asal sebut saja ketika Harvey bilang jika sindy-nya memiliki tanda lahir dan itu sama dengan sindy temannya.

"Dari siapa?" Tanyanya lagi.

Theoo gua harus jawab apa? Gua kan cuma asal ngomong" Panik hazel di dalam hatinya.

"Jawab saja anda dan Cindy teman lama, saya bisa memanipulasi ingatannya, anda pukul saja bagian belakang lehernya dengan pelan" saran Theo.

Hazel mengangguk tipis.

"Gua sama dia temen lama"

Demi melakukan saran dari sang sistem Hazel rela menepuk leher Harvey.

Aww

Hazel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang