9. a late regret

79.9K 5.6K 364
                                    

yeyy kali ini triple up!! siapa yang senengggg??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yeyy kali ini triple up!! siapa yang senengggg??

udah dikasih triple up jadi jangan lupa tinggalin komen di setiap paragraf! klo gk aku upnya bakalan tahun depan 💀

happy reading 🏴‍☠️

***

"KAK DEVAN KENAPA BISA GANTENG SIH?!"

"KAK YUTHA JUGA KEREN BANGET!!"

"KAK DEVAN JAGO BANGET MAIN BASKETNYA!!"

Sorakan heboh itu berasal dari gerombolan siswi SMA yang sedang melakukan kunjungan ke Universitas Andromeda. Mereka berkumpul di tribun untuk menonton pertandingan basket antar fakultas.

Terlihat Devan yang sedang meneguk botol minum setelah pertandingan selesai. Kaos tanpa lengan lelaki itu basah karena keringat hingga transparan, membuat tubuh atletisnya terjeplak dengan jelas.

Setelah melempar botol minuman ke arah Raffa, Devan kemudian berkumpul di tengah lapangan bersama teman-temannya yang lain.

Ketika sedang mengelap keringat dengan punggung tangan, Devan tiba-tiba menyadari Meisya di pinggir lapangan memperhatikannya. Hati Meisya mencelus ketika mata mereka bertemu.

Tapi kontak mata itu tidak berlangsung lama setelah Devan mengalihkan pandangannya dan langsung memasang wajah angkuh.

Meisya tertegun. Dadanya terasa sesak begitu sadar bahwa Devan lagi-lagi menghindarinya.

"KAK DEVAN! AKU MAU FOTBAR DONG!!" pinta salah satu dari mereka.

"AKU JUGA KAK!! AKU MAUU!" Yang lain ikut-ikutan.

"Boleh," ucap Devan ramah pada mereka namun kedua matanya hanya tertuju Meisya yang masih memperhatikannya dari kejauhan.

Dada Meisya sesak melihat Devan yang kini tebar pesona. Padahal dulu dia selalu berlaku dingin pada orang lain kecuali Meisya.

"Kak Devan, Kak Devan udah punya pacar belum sih sebenernya? Katanya Kakak tuh udah nikah, ya?" tanya salah satu adik tingkatnya.

"Iya, Kak. Aku lihat di IG kakak. Kakak sering ngepost foto sama pacar— eh istri Kakak."

Devan terdiam sebentar, tersenyum, lalu menjawab dengan entengnya, "Kita udah ngga bersama."

Meisya tertegun. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan perasaannya saat ini. Kata-kata Devan barusan membuat dunia di sekitarnya seolah berhenti bergerak.

Ingin rasanya Meisya menghampiri Devan dan menepis pernyataan Devan barusan. Namun saat itu juga Meisya teringat dengan ucapannya sendiri tempo hari.

"Tolong rahasiain pernikahan kita."

"Terus kalau ada orang yang tau kalo kita udah nikah gimana? Kamu tau kan di medsos kita juga sering publish—"

"Itu kamu, Dev. Bukan aku."

"Kalau ada yang tanya tentang kita, bilang aja kita udah gak bersama lagi. Gampang kan?"

Kedua tangan Meisya mengepal. Matanya terasa pedih, seperti ingin menangis namun tidak bisa. Mau tidak mau dia harus menanggung konsekuensi atas semua yang sudah dia perbuat pada Devan.

Maka Meisya terpaksa menunggu sampai Devan keluar dari lapangan dan kembali ke fakultas. Di lorong yang kosong, Meisya memanggil lelaki itu.

"Devan!"

"Apa?"

"Aku mau ngasih ini," Meisya memberikan bekalnya pada Devan.

"Hm. Thanks."

"Iya..."

"Mukanya... kenapa kesel kayak gitu? Kalau ngga ikhlas mending ngga usah, Mei."

Meisya menatap lantai. "Bukan gitu."

"Kenapa? Kamu ngga terima soal yang tadi?" Devan tersenyum meremehkan. "Apa kamu marah gara-gara aku bilang kalau kita udah pisah? Kan kamu sendiri yang bilang buat rahasiain kalau kita masih bersama."

Meisya terbelalak. "Tapi itu cuma di kampus, Devan!! Kenapa kamu di rumah juga tetap cuekin aku?"

"Nanggung kan?" tanya Devan membuat Meisya sontak menutup mulutnya.

"Di kampus udah cuek, ya sekalian aja di rumah juga."

"Jangan marah, Mei. Kamu yang hancurin hubungan kita duluan." Sarat kekecewaan terlihat jelas di mata Devan, membuat rasa bersalah semakin merambat di hati Meisya. Memang dirinyalah yang membuat Devan jadi seperti ini.

"Devan, aku bener-bener minta maaf. Tapi aku punya alasan. Tolong dengerin aku sekali ini aja," pinta Meisya lirih.

"Good. Aku tunggu, sampai kamu kasih tau alasan itu ke aku," tutup Devan seraya pergi meninggalkan Meisya sendirian. Lagi.

***

BANTU PROMOSIIN KE SW / TEMEN-TEMEN KALIAN YA BIAR CERITANYA MAKIN RAME DAN AKU SEMANGAT UPNYA 🖤

FOLLOW IG DEVAN & MEISYA BUAT TAU KESEHARIAN MEREKA

FOLLOW IG DEVAN & MEISYA BUAT TAU KESEHARIAN MEREKA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🤎  SEE YOU NEXT PART 🤎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🤎  SEE YOU NEXT PART 🤎

RENDEZVOUS [SELESAI✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang