10. menfess

79.8K 5.5K 96
                                    

hai mocha is back 🤎 aku bakalan up 3x yaaa hari ini jadi tolong ramaikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai mocha is back 🤎 aku bakalan up 3x yaaa hari ini jadi tolong ramaikan

happy reading 🏁🏁🏁

***

Seusai chat Nindya demi menanyakan kabar Meisya dan menyogok dia dengan transfer uang agar mau menjaga Meisya, Devan kunci ponselnya dan kembali belajar di perpus yang sepi ini. Namun fokusnya hanya bertahan selama beberapa menit saja karena ia terus kepikiran soal Meisya.

Apakah dia bisa mengandalkan Nindya terus setiap saat? Bagaimana kalau Meisya benar-benar membutuhkannya, bukan Nindya?

Bukan hanya karena merindukan Meisya, tapi alasan Devan ingin menyudahi sandiwaranya ini juga karena takut tidak bisa menjaga Meisya jika suatu hari ada apa-apa.

Tak lama, ponsel Devan bergetar lagi.

nindya
fyi, mei ada pemilihan brand ambassador bulan depan. she worked hard for it. jadi lebih baik lo cepet cepet baikan sama doi biar bisa dateng pas hari H. anyway thanks tfan nya, gue otw belanja dulu :p

"Hah? Ada seleksi model? Kan bulan depan ada ujian juga. Pasti Meisya stress banget. Biasanya dia kalo stress pasti sampe gak makan," pikir Devan.

"Gue ga tega biarin Meisya down gini terus. Apa gue ngalah aja dan pasrah aja? Tetap tunjukin rasa sayang gue ke Mei, walaupun Mei belum mau ngaku alasan dia sembunyin hubungan gue sama dia?"

"Eh? Good morning, Miss Feby."

Devan menoleh ke arah pintu perpus begitu mendengar suara yang familiar. Rupanya seorang cowok dengan kemeja yang dibalut almamater rapih dan ikat pinggang sedang 'carmuk' pada dosen. Siapa lagi kalau bukan Kenzaki Yutha, mahasiswa teladan yang terkenal paling pintar di universitas ini?

"Morning, Yutha. Rajin ya kamu pagi-pagi gini udah ke perpus," puji wanita berjilbab putih itu.

"Ah, Miss bisa aja." Yutha tersenyum malu sambil mengacak rambutnya canggung, yang entah mengapa membuatnya malah terlihat semakin cool. "Iya nih, Miss. Sebentar lagi kan UAS, jadi saya harus fokus belajar."

"Oh iya, kamu telat lulusnya ya? Ketunda satu tahun?"

Yutha memasang ekspresi sendu. "Iya, Miss. Tahun lalu ayah saya sakit jadi saya harus menggantikan beliau memimpin perusahaannya."

Wajah Miss Feby langsung berubah kaget. "Ehh ya ampun, sakit apa ayah kamu? Sekarang bagaimana kondisinya?"

"Sudah baik-baik aja kok, Miss."

"Kamu baik banget ya, Yutha. Sampai rela tunda kelulusan kamu demi ayah kamu. Makin bangga deh miss sama kamu. Kamu memang cocok jadi ambassador kampus ini," puji Miss Feby lagi.

RENDEZVOUS [SELESAI✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang