24. Tampil

2.9K 370 28
                                    

Hari yang sudah lama mereka tunggu tunggu sekarang telah tiba.

Keringat serta jerih payah mereka akibat latihan secara terus menerus tanpa ingat waktu selama beberapa hari ini kini terbayarkan.

Para pemain drama sekarang sedang merias diri di dalam satu ruangan.

Di dalam satu ruangan ini mereka semua berkumpul, dengan Jihyo yang telaten merias wajah mereka disana.

Jihyo dengan terampil merias wajah mereka satu persatu.

"Woah. Saya ga nyangka kalau ibuk bisa dandan, hasilnya bagus!" seru Karina berdecak kagum.

"Bisa dong, wanita itu harus pandai pandai menghias diri. Tapi kalau untuk anak sma seusia kamu, semua itu belum pantas di lakuin. Cobalah belajar saat kamu sudah lulus nanti." ucap Jihyo pelan.

Karina menggangguk paham, tau betul jika secara tidak langsung Jihyo melarangnya merias diri atau berdandan untuk saat ini.

"Udah kan Karina? Ibuk mau lanjut merias teman teman kamu yang lain."

Jihyo pun berjalan kearah Jeno dan Lucas yang sedang asik dengan dunianya sendiri.

Jihyo tampak geleng geleng kepala melihat keduanya sedang asik menjelajahi aplikasi yang ada di hp mereka masing masing.

Jeno yang sedang melihat lihat postingan di instagram, dan Lucas yang sedang bermain game.

Pantas saja mereka berdua seperti sengaja untuk duduk di pojok ruangan.

Ternyata begitu permainannya.

"Ekhem." deham Jihyo agak sedikit keras, sengaja untuk membuat keduanya kembali pada dunia nyata dan tak asik lagi dengan hp.

Sepertinya kurang keras, keduanya bahkan tidak sedikit pun melihat atau bahkan menoleh.

"Lucas! Jeno!" akhirnya Jihyo memutuskan untuk memanggil nama keduanya.

"Apasih? Berani banget ganggu." balas Lucas kesal tanpa melihat orang yang telah memanggil namanya.

"Eh. Kak Lucas, sadar woi! Buk Jihyo ituuu." Jeno udah sadar kalau itu suara milik Jihyo.

Jeno langsung menampol wajah tampan Lucas, membuat Lucas menggaduh sakit.

"Oh bagus ya, malah main kalian berdua disini." ucap Jihyo sambil bersedekap dada menatap keduanya garang.

"Ibuk maafin kami!" kompak keduanya memohon ampun.

"Ga ibuk maafin. Pokoknya kalian siap siap dulu, 2 jam lagi acaranya mulai." titah Jihyo.

"Masih lama itu buk, main bentar lagi ya?" tawar Jeno menatap Jihyo melas.

"Ga ada, semakin cepat maka semakin baik. Kalian berdua cepetan duduk di kursi sana." perintah Jihyo, mau tak mau Lucas dan Jeno segera menurutinya.

"Wajah lo angkat sedikit Jen, gue susah nanti kalau ngeriasnya." ucap Ryujin memerintah, ia di suruh oleh Jihyo untuk membantu yang lainnya menghias diri.

Ryujin udah kayak asistennya Jihyo aja.

Sedangkan Jihyo sendiri sekarang lagi membantu Lucas untuk memakai kostum.

"Huh. Dasar, bawel." dengus Jeno menatap Ryujin tak suka.

"Apa tadi lo bilang?" tatap Ryujin dengan wajah yang menyeramkan.

"Ga ngomong apa apa!" ucap Jeno mengelak.

Ryujin cuma diam sepanjang merias wajah anak itu, ketika selesai ia memanggil Jihyo.

"Makasih ya Ryujin. Ibuk boleh minta tolong ga? Ambilin taring taringan gitu buat si Jeno." ucap Jihyo meminta tolong.

"Dimana buk?" tanya Ryujin bingung.

I'm Lee Jeno | Transmigrasi BoyWhere stories live. Discover now