13. Peduli

6.4K 818 22
                                    

Hujan turun dengan sangat deras.

Jeno, anak itu memeluk lututnya sendiri untuk menahan rasa dingin yang tengah ia rasakan.

Ikatan tangan dan kakinya telah di buka, namun pintu gudang telah di kunci dari luar oleh Hyunjin.

Sengaja, agar Jeno tidak kabur.

Air hujan menetes dari celah yang ada di atap gudang, membuat Jeno semakin memeluk lututnya.

Pasti atap gudang itu bocor.

Meringkuk seperti bayi yang ada di dalam kandungan.

Perut Jeno berbunyi.

Satu kata, lapar.

Jeno kelaparan.

"Sialan, perut gue sakit banget."

Jeno mati matian untuk menahan rasa sakit di perutnya, rasa perih dan lapar bercampur menjadi satu.

Hyunjin sangat tega padanya, tidak memberikannya makan atau bahkan minum.

Jeno belum makan sejak pagi.

Niatnya mau beli mie buat makan di pagi hari, eh malah di culik.

Mana ga di kasih makan lagi.

Huhuhu, Jeno mau nangis aja rasanya.

***

"Hyunjin, lo ga kasihan apa sama dia?" tanya Felix tiba tiba.

"Kasihan loh dari tadi dia belum makan, kalau misalnya tadi pagi dia belum makan gimana? Bayangin, sekarang udah sore Hyunjin." lanjutnya.

"Dia yang lo maksud siapa?" pertanyaan bodoh keluar begitu saja dari mulut pemuda Hwang, pemuda Hwang itu menaikkan satu alisnya bingung.

"Gausah bodoh Hyunjin, itu si Jeno." jawab Felix menatap Hyunjin malas.

"Oh Jeno. Ga, gue ga kasihan sama sekali." ucap Hyunjin kembali melanjutkan aktivitasnya yang tadi tertunda, yaitu bermain handphone.

Felix yang mendengarnya pun menghela napas kasar.

"Kalau lo gamau ngasih dia makan, biar gue aja! Lo tega Hyunjin, gue ga nyangka lo bisa setega ini." ucap Felix.

Hyunjin memutarkan kedua bola matanya malas, bagaimana bisa Felix sedramatis ini?

"Gue gapeduli, terserah lo aja mau ngapain." jawab Hyunjin malas.

"Huh, oke. Jangan nyesal kalau nanti lo udah mulai jatuh ke dalam pesonanya."

Felix berjalan menjauh, cukup malas jika berlama lama berada di dekat Hyunjin.

Tujuan utama Felix sekarang adalah dapur yang ada di dalam markas Alpha.

Markas Alpha adalah rumah sederhana yang sengaja Hyunjin beli untuk dirinya dan anggota inti Alpha.

Sedangkan Hyunjin sendiri tinggal di rumah mewah bersama Ayah dan Bundanya.

Rumah hasil dari kerja keras Ayah juga Bunda.

Saat sampai di dapur cepat cepat Felix mengambil nasi serta lauk pauknya.

Dan ya, jangan lupakan air minum.

Setelah selesai Felix berjalan menuju gudang, tempat dimana Jeno sekarang berada.

Felix menuju gudang dengan menggunakan payung, dengan susah payah ia membawa piring dan juga gelas di tangannya.

Dasar bodoh.

Kunci gudang di pegang oleh Hyunjin.

Baliklah Felix untuk menemui Hyunjin yang sedang duduk santai di dalam markas.

I'm Lee Jeno | Transmigrasi BoyWhere stories live. Discover now