19. Lee Jeno

4.9K 510 10
                                    

Jeno takut banget sekarang, Jeno tidak mau keluar dari kamarnya.

Kakak angkatnya itu si Mark mengajak semua temannya untuk berkumpul di mansion.

Jeno tau karena terdengar jelas suara keributan dari lantai bawah mansion, suara teriakan bahkan tertawa.

Jeno sangat mengenal jelas suara teman teman Mark, terutama suara tertawa keras yang mirip dengan suara lumba lumba itu.

Jeno yakin bahwa suara tertawa itu milik si tuan muda Zhong Chenle, pemuda berkulit putih itu memiliki suara tertawa yang begitu khas.

Jaehyun sudah pergi bekerja, tepatnya kembali bekerja.

Karena tadi Jaehyun pulang untuk makan siang di mansion bersama mereka.

Sedangkan Irene sedang berkunjung ke rumah sahabatnya, tante Wendy.

Hal itu membuat Jeno semakin takut, hanya ada dirinya, kedua saudara yang sama sekali tidak kandung, dan juga teman teman Mark.

Jeno memiliki firasat yang sama sekali tidak mengenakkan.

Entah karena apa.

Di tambah lagi Jeno terlalu takut, terlalu takut jika Jaemin tiba tiba saja membocorkan kebenaran tentang dirinya.

Jeno hanya tidak tau saja.

Jika Mark dan lainnya sudah mengetahui rahasia besar itu.

Di sisi lain Jaemin, Mark dan teman temannya sedang makan makan di lantai bawah.

Chenle sesekali tersedak saat menguyah makanannya, di karena kan tertawa saat melihat raut wajah Jisung yang terlihat konyol di kedua matanya, padahal Jisung daritadi cuma diam saja.

Rendah banget, humor oh humor.

Mark mengajak Hyunjin dan gengnya untuk ikut bergabung bersama mereka.

Mark juga mengajak Haechan dan yang lainnya untuk bergabung, bertambah ramai lah suasana di mansion keluarga Jung.

Di lantai bawah terdapat sofa yang besar, jadi disana lah mereka berkumpul.

"Ges, kita main permainan yuk!" ucap Han sambil mengangkat sebuah minuman bersoda yang ada di tangannya.

"Permainan? Boleh juga." balas Chenle sambil menganggukkan kepalanya.

"Woah. Ayo main truth or dare, pasti seru tuh." timpal Haechan.

"Jadi gimana nih? Kalian semua mau ikut main 'kan? Tunggu apalagi, ayo mulai!" lanjut Haechan seperti sedikit memaksa, mereka semua hanya dapat mengiyakannya saja.

"Eh tapi tunggu dulu." ucap Jeongin, mereka semua menatap Jeongin bingung.

"Kenapa Jeong?" tanya Hyunjin heran.

"Ajak adik lo juga dong si Jeno, biar tambah seru gitu." ucap Jeongin.

"Ajak Jeno buat main? Emang Jeno mau? Hah, yaudah deh gue mau manggil anaknya dulu." ujar Mark kemudian melangkahkan kakinya menuju lantai atas, tempat kamar Jeno berada.

Beberapa menit kemudian Mark turun lagi dengan Jeno yang berwajah masam di belakangnya.

Jeno di paksa tau, apakah firasat buruknya tadi itu adalah benar?

Tentu iya.

Mark datang ke kamarnya, mengetuk pintu kamarnya dan kemudian berucap.

"Jen, ayo ikutan main sama kami. Ada makanan juga di bawah, mau ikutan ga?" ucap Mark.

Pertamanya sih Jeno ga mau untuk ikut, tapi saat Jeno mendengar kata makanan langsung gas aja.

Soalnya perutnya juga lapar pakai banget.

I'm Lee Jeno | Transmigrasi BoyWhere stories live. Discover now