she needed cold hard proof

843 221 27
                                    

"Noona, bukankah kau terlalu menempel pada Jaemin?" Haechan, memberi jarak antara Lisa dan sang kawan menggunakan tangannya.

Entah mengapa, ia tak rela melihat kakaknya terlalu menempel dengan kekasih palsunya itu.

Tentu saja yang disindir tak mengindahkan kalimat barusan. Bahkan saat ini, Lisa terlihat memukul tangan Haechan dan mendorongnya agar dapat kembali bersandar pada lengan Jaemin, "Aku sedang memberi peringatan pada betina-betina lain jika Na Jaemin adalah milikku."

"Noona. Kau terlalu mendalami peranmu."

"Aku hidup untuk peran ini." Tatapan Lisa pada sang adik tak kalah garang. Dan dengan terpaksa, Lee Haechan pun menarik sang kakak menjauhi Jaemin untuk mengajaknya bicara di belakang kantin.

"Noona. Tingkahmu ini sangat konyol."

"Lebih konyol lagi jika aku membiarkan Winter mendapatkan Jaemin kembali."

Kening Haechan berkedut. Ia tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya, "Noona tahu perihal Jaemin dan Winter?"

"Cukup tahu hingga aku enggan mengembalikan Jaemin kepadanya. Kau tidak ingat bagaimana dia mencemoohku kala itu?"

"Noona.. Winter itu tidak pantas noona jahati. Ia gadis yang baik."

"Lihat. Jika adikku saja tak berpihak padaku, lantas aku harus berdiri dengan kakiku sendiri, kan?"

Paham jika Haechan akan membuat percakapan ini sedikit sulit, jadilah Lisa memutuskan untuk kembali, namun Haechan sudah menahan lengannya disana, "Noona.. jangan katakan jika noona-"

"Apa? Jatuh cinta pada Jaemin? Jangan bercanda! Kau tidak sadar bagaimana kawanmu itu berubah semenjak kedatangan si gadis salju?? Ia bahkan terlihat tak nyaman saat Winter ada di sekitarnya. Aku hanya menolong saja." Tentu saja Lisa masih harus menyembunyikan alasan sebenarnya kepada Haechan.

"Tapi noona terlalu dekat dengan Jaemin! Lagipula, mereka berpisah bukan karena Winter yang salah."

Tentu saja Lisa tahu. Ryujin membeberkan semua alasannya dan Lisa mengerti jika ada yang belum selesai dari kisah mereka. Hanya saja, Lisa takkan memberikan kesempatan itu.

"Lee Haechan, aku tak perduli. Yang kutahu, jika Jaemin sengaja membuatku terlibat menjadi kekasihnya walaupun hanya sebuah peran, maka aku akan memainkan peran ini sebaik aku bisa. Hanya hentikan aku saat aku melewati batas." Meski terdengar tak masuk akal, namun Haechan dapat melihat keseriusan pada tatapan Lisa, "Aku sudah sudi menjadi kekasih bohongannya, dan ini adalah harga yang harus ia bayar. Ia tak boleh kembali kepada gadis itu dan meninggalkanku begitu saja." Yah, ini adalah poin sebenarnya. Lisa sudah mengatakan maksud tersembunyinya. Dan ia harap, sang adik memaklumi tindakan menjijikkan ini meski Lisa tak gamblang menjelaskan, bahwa ia sudah jatuh cinta kepada Na Jaemin.

"Noona-" Haechan kembali menarik Lisa saat gadis itu hendak beranjak.

"Apa lagi?"

"...noona tidak menyukai Jaemin, kan?"

Lisa menelan salivanya dengan berat, "Kenapa kau setakut itu, sih? Lagipula jika Jaemin jatuh cinta kepadaku, bukankah kau senang karena ia kaya?"

"Itu adalah hal yang tidak mungkin."

"Apanya?"

"Jaemin takkan menyukai noona." Haechan mengatakannya sembari terkekeh, namun ia tak tahu jika Lisa jelas terluka mendengar hal itu,"Dan bukan Jaemin yang kukhawatirkan. Tapi noona. Noona tidak menyukai Jaemin, kan?" Kali ini tatapan Haechan terlihat begitu serius saat mengatakannya hingga membuat Lisa harus segera mengalihkan pandangan.

WonderwallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang