it only feels this raw right now

970 243 11
                                    

Lisa menyipitkan mata saat tersadar ada cahaya besar yang tertuju padanya.

Ia juga menggeleng beberapa kali karena kepalanya masih menyisakan pening yang tak terelakkan.

Huh?
Dimana ini?

Kenapa Lisa bisa berada di ruangan antah berantah seperti ini? Apalagi...

TANGANNYA TERIKAT?!?!?!?

Tiba-tiba, kesadaran Lisa sudah hadir sepenuhnya.

Lisa, sedang duduk di sebuah kursi dengan tangan yang diikat erat ke belakang.

"Sudah bangun, putri tidur?" Kata sebuah suara asing yang berasal dari sebelah kanan Lisa.

Ruangan gelap pekat, serta cahaya yang sengaja ditujukan hanya kepadanya itu membuat Lisa tak bisa melihat apa-apa saat ini.

Bukankah beberapa waktu lalu ia masih berada di luar auditorium universitasnya bersama Taeyong?

Tunggu....

Jangan katakan kepada Lisa, jika dirinya kembali terjebur dalam skenario perundungan ini?! Dan Taeyong terlibat di dalamnya?

Wah, wah, wah.

Bukan main, untuk ukuran orang normal lainnya, pastilah mereka sudah panik dan berteriak minta tolong.

Tapi lihatlah Lisa. Gadis bersurai cokelat itu justru sedang tersenyum meski dalam serangan cahaya yang menyilaukan mata.

Sudah kutunggu-tunggu, nih!

"Dia tersenyum!" Desis suara lain yang berada disekitarnya. Dan berujung dengan sebuah bungkaman hening kemudian.

Nampaknya, ditempat ini sedang dilangsungkan pesta makan malam yang dihadiri oleh banyak orang. Tentu saja Lisa sebagai hidangan utamanya.

"Berani sekali kau tersenyum! Dasar wanita gila! Sudah berani merebut Na Jaemin dari kami, kau pun juga berani keluar dengan leaki lain saat belum putus dengannya?!! Kepercayaan dirimu benar-benar membuatku muak!!!"

Suara gadis tak familiar yang berceloteh itupun meluapkan amarah dengan menyiramkan sebotol liquid kental tepat di wajah Lisa. Liquid itu memiliki aroma busuk tak tertahankan.

"Rekam! Rekam!" Suara lain pun mulai bermunculan sembari terkekeh semangat. Membuat Lisa semakin menyunggingkan senyum bak ia turut menikmati pertunjukkan itu.

"Lihat wanita gila ini! Dia masih sempat tersenyum meremehkan begitu?!"

"Berhenti tersenyum!!" Kali ini mereka melempari Lisa dengan telur busuk secara bertubi-tubi. Beberapa ada yang mengenai kepala dan pelipisnya hingga ia harus menutup mata tanpa menunduk. Sedikit perih dan sakit menjalar pada bagian tubuh atasnya.

"Kau harus tahu dimana tempatmu berdiri! Wanita sepertimu tak pantas untuk Na Jaemin!!"

Setelah serangan telur busuk itu berhenti, pun Lisa mulai membuka matanya kembali, "Lantas kalian kira kalian pantas untuknya? Berpikirlah kembali sebelum membuat pernyataan konyol. Na Jaemin tak pantas dengan perundung murahan seperti kalian. Apa cuma ini yang kalian punya?! KELUARKAN SEMUA YANG KALIAN PUNYA." Lisa tertawa membahana disana. Membuat ruangan itu berubah hening seketika.

PLAK.

Sebuah tamparan mendarat keras di pipi Lisa. Membuat beberapa dari mereka mengeluarkan suara terkejut pula, "Hei bukankah kita hanya akan menakutinya?" Bisik mereka. Namun Lisa jelas mendengar itu semua.

"KAU HARUS SADAR DIRI, JALANG." Kata wanita yang sudah berada di depan Lisa. Wajahnya masih tak terlihat karena ia tengah membawa senter yang ditujukan langsung ke wajahnya.

WonderwallWhere stories live. Discover now