one step, not much

1.1K 242 12
                                    

"Ayo cepat bangun." Haechan menarik-narik selimut sang kakak yang masih bercosplay sebagai kepompong di ranjangnya.

Merasa usaha yang ia lakukan sama sekali tak membuahkan hasil sejak sepuluh menit lalu, lelaki itupun memutuskan untuk menjatuhkan tubuhnya tepat di atas sang kakak. Yah, pemandangan itu lebih menyerupai adegan smack down di televisi, sih.

Lisa berteriak saat menerima serangan tiba-tiba dari sang adik. Tubuh Haechan yang notabenenya lebih berat dari dirinya itu membuat tulang-tulangnya serasa remuk saat ini. Gadis yang menerima kekerasan saat sedang tengkurap itupun berusaha memberi perlawanan dengan tangannya yang bebas.

Ia meraba serta mencari anggota tubuh Haechan dan berhasil mendapatkan rambut lelaki itu.

"Argh! Argh! Noona sakit! Sakit!! Berhenti menarik rambutku!!!"

"Kau yang memulai! Menyingkiiiirrrr!!!"

"Iya! Iya! Tapi lepaskan dulu!! Aaaargh!! Bangunlah! Ini sudah jam berapa??? Noona membuat Ryujin dan Jaemin menunggu! Lihat, Jaemin bahkan sedang menonton kita bertengkar!!"

Mata Lisa mendadak terbuka sempurna saat mendengar nama lelaki yang preferensi seksualnya tidak tertuju pada kaumnya itu.

Dengan segera, ia melepas cengkeraman tangannya dari helaian rambut sang adik dan duduk membelakangi Haechan serta Jaemin yang memang sedang bersandar di ambang pintu kamarnya.

Gadis itu berdeham pelan sebelum berjalan cepat melewati sang adik. Pun ia menunduk dalam, berharap Jaemin tak melihat wajah bangun tidurnya yang tentu saja berantakan.

Namun ketika hendak melewati Jaemin yang berdiri di ambang pintu kamarnya, ketika itu juga lelaki itu sudah menghadang jalannya dan menunduk-mengintip wajah Lisa yang sedang memandang lantai lekat-lekat.

Lisa tercekat setengah mati. Apalagi saat wajah mereka sejajar dan menampilkan kerupawanan Jaemin yang sudah rapi.

"Lihat, liurmu masih menempel."

Kata lelaki itu hingga membuat wajah Lisa berubah warna, "Menyingkir!" Pekiknya sembari mendorong wajah Jaemin yang terlalu dekat. Sentuhannya hampir terasa seperti sebuah tamparan pada pipi lelaki itu.

"Noona! Kenapa kau jadi kasar begitu, sih? Wajah Jaemin itu aset, hati-hati!" Teriak Haechan dari belakang punggungnya.

Tentu saja Lisa enggan mengindahkan. Ia terlalu malu saat ini. Penampilannya sangat kontras jika dibandingkan dengan lelaki yang mengacaukan pikirannya beberapa hari ini.

Dengan langkah kesal, gadis itupun berlalu pergi untuk meninggalkan dua lelaki yang menatap kepergiannya saat ini.

Lisa harus segera membersihkan diri dan membenarkan citranya kembali di depan Na Jaemin!

Walau tentu saja Lisa tahu usahanya bisa saja tidak membuahkan hasil

🐈‍⬛

Empat orang pemuda dan pemudi terlihat bersandar pada sudut kursi restoran cepat saji.

Dua diantaranya menampilkan pandangan kosong lengkap dengan wajah pucat mereka. Sedangkan dua yang lain nampak santai melahap makanan yang tersaji di atas meja.

"Aku tidak menyangka jika kalian selemah ini." Celoteh Lisa dalam kunyahannya. Membuat dua orang yang baru saja ditunjuknya tadi menatap kesal tak terima.

"Noona... Ryujin kan gadis biasa. Tidak seperti noona yang suka melihat adegan kekerasan, film hantu dan sebagainya. Sedangkan Jaemin, ini adalah kali pertamanya berkunjung ke taman bermain. Dan sekarang noona memberikan memori buruk kepadanya."

WonderwallWhere stories live. Discover now