the shit on her way

1K 234 16
                                    

Lisa mendengus sebal melihat kehadiran Haechan di hadapannya.

Adiknya itu sedang berkacak pinggang dan menatap Taeyong yang terlihat kebingungan.

"Siapa kau?" Kata Haechan sembari melepas genggaman tangan Taeyong pada pergelangan tangan sang kakak.

"Kau yang siapa?"

Lisa sempat menoleh ke arah Taeyong. Bagaimana bisa lelaki itu tak mengenal sang adik yang notabenenya lumayan terkenal di universitas mereka? Bukannya apa, namun nama Haechan adalah satu dari segelintir orang yang namanya terpatri dalam jajaran tokoh tenar berprestasi disana, "Dia adikku. Dia kawanku." Pun Lisa berusaha memperkenalkan satu sama lain sembari menenangkan suasana yang terlihat tak bersahabat.

"Kawan apa yang bergandengan tangan saat berjalan?"

"Ah. Maafkan aku." Taeyong terlihat merubah sikapnya saat Lisa memperkenalkan Haechan sebagai adiknya,"Kebiasaan."

"Itu kebiasaan buruk. Kau tak tahu jika noona ku ini sudah punya kekasih?" Sungut Haechan semakin menjadi. Lelaki itu terlihat kesal ditempatnya.

"Apa yang kau katakan?? Kami kan-"

Belum sempat Lisa mengucapkan kalimatnya, Haechan sudah menarik sang kakak dan membungkam mulut gadis yang kini tengan mendelik ke arahnya, "Dia akan pulang bersamaku. Kami ada acara penting sore ini. Selamat tinggal." Katanya sembari membungkuk sedikit dan berlalu meninggalkan Taeyong yang masih mematung di tempatnya.

"Apa yang kau lakukan Lee Haechan??" Desis Lisa ditengah langkahnya yang diseret sang adik.

"Itu seharusnya menjadi pertanyaanku! Kenapa noona bersama pria lain?!"

"Apa yang kau katakan??! Aku kan tidak sungguh-sungguh berken-!"

"Ssst! Diamlah noona lelaki bisbol itu masih memperhatikan!"

Dan begitulah sosok Lisa serta Haechan menghilang dari pandangan Taeyong ketika lelaki itu berhasil membawa sang kakak pergi dengan motor sportnya yang berwarna merah.

🐈‍⬛

Pandangan Lisa beredar kesana kemari mengikuti keramaian di sekelilingnya.

Booth makanan, minuman, hiburan dan hiruk pikuk yang meriah pun tak membuat keributan yang terjadi di pikirannya mereda.

Acara tahunan universitasnya sedang di adakan saat ini. Meski sedikit terlambat, namun acara yang diadakan sore hingga tengah malam itu sengaja dibuat untuk menyambut para mahasiswa baru mereka dan memperkenalkan klub apa saja yang tersedia disana.

Tentu saja Lisa dengan status angkatannya yang tak lagi baru itu belum tertarik sama sekali untuk bergabung dalam klub manapun.

"Noona disini saja." Kata Haechan sembari merebut minuman soda yang baru saja hendak diseruputnya.

Ini juga salah satu alasan mengapa Lisa sangat malas datang ke acara yang lebih terlihat seperti pasar malam musim panas itu. Ia harus selalu dipantau sang adik karena tertangkap basah telah menemui lelaki lain yang bukan kekasihnya beberapa waktu lalu.

"Antarkan aku pulang saja. Aku bosan disini." Lisa merengek pada Haechan yang sama sekali tak menatapnya.

"Tidak. Tidak. Ayah dan ibu sedang tidak di rumah. Noona pasti akan menonton film yang seharusnya tak di tonton atau mungkin mengundang lelaki berjaket bisbol itu ke tempat kita, kan? Takkan kubiarkan."

"Yaa!! Kenapa kau selalu berpikiran buruk tentangku??? Aku ingin pulang dan beristirahat!"

"Tidur disini saja, aku akan mengawasi noona." dengan kurang ajarnya Lee Haechan menepuk kedua pahanya serta mengkode sang kakak untuk tidur disana seakan ia adalah bocah berusia lima tahun yang bisa terlelap dimanapun jika mengantuk.

WonderwallWhere stories live. Discover now