the hot topics

1.1K 251 8
                                    

"Noona!" Haechan membuka pintu kamar Lisa tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Lelaki itu segera menghampiri gadis yang sedang duduk pada kursinya dan menghadapkan sang kakak ke arahnya.

"Apa?" Kata Lisa sembari menutup bukunya.

"Noona berkencan dengan Na Jaemin???"

Lisa terdiam sebentar sebelum menjawab, "Kenapa fakultas olahraga sampai mendengar hal itu?"

"Tentu saja. Kita sedang membicarakan Na Jaemin. Lelaki paling populer di universitas kita. Cepat katakan! Apa berita itu benar??"

Tak terlihat panik sama sekali, pun Lisa segera menepis tangan sang adik yang mengurungnya, "Hmm.. bagimana, ya."

"Sejak kapan noona tertarik dengannya??? Beberapa hari yang lalu noona bahkan tak tahu jika ia adalah kawanku!"

"Ssst." Lisa segera menutup mulut Haechan dengan telapaknya. Jika sang adik mulai cerewet begini, dapat dipastikan Lisa tak mendapat ketenangan malam ini.

"Jelaskan. Jabarkan. Meskipun panjang akan kudengarkan." Katanya yang sudah menepis tangan sang kakak.

"Aku tak sungguh-sungguh berkencan dengannya."

Mulut Haechan terbuka separuh seakan hal itu adalah penunjuk jika kalimat Lisa tak dipahaminya.

"Aku hanya berpura-pura menjadi kekasihnya."

"Hah? Kenapa?"

Tentu saja Lisa mencoba mencari kalimat yang tepat untuk dikatakan kepada Haechan. Meskipun cerewet, harus Lisa akui jika sang adik lumayan protektif kepada dirinya. Apalagi jika berhubungan dengan lawan jenis.

Jadilah Lisa harus menceritakan seputar hal mengerikan yang dilakukan para penggemar Jaemin kepada lelaki itu.

Semua cerita yang dikoleksi dari Ryujin telah dikatakan kepada sang adik. Tak ada yang dikurangi, tak ada yang ditambahkan.

Kecuali pada bagian jika Jaemin meminta tolong lebih dulu kepada Lisa agar menjadi kekasih palsunya, ia telah mengatakan semuanya kecuali tawaran Jaemin yang satu itu.

"Dan karena aku merasa bersalah, jadilah aku maju dan menolong kawanmu saat itu."

"Dengan mengatakan jika noona adalah kekasihnya?"

Lisa mengangguk pelan.

"Noona sudah gila?"

"Aku baru sadar jika telah melakukan hal gila saat pergi dari sana, sih."

Haechan pun menutup matanya dan mengusap keningnya seakan ada peluh besar disana, "Noona, penggemar Jaemin memang banyak yang nekat. Dia sudah mengalami hal itu sejak SMA. Tapi kenapa harus berbohong?? Apa tak ada cara lain untuk menolongnya?!"

"Sudahlah. Tidak apa, toh ini hanya pura-pura. Jika kami bisa berpura-pura menjadi sepasang kekasih, kami pun dapat bercerita seakan hubungan kami kandas di lain waktu."

"Bukan begitu, Noona. Apa noona tidak takut?"

"Takut apa?"

"Penggemar Jaemin banyak yang tak waras. Bagaimana jika mereka melakukan hal gila pada noona?"

Lisa tertawa hambar sembari mengusap tengkuk sang adik, "Maka dari itu aku memilikimu, Lee Haechan. Bantu aku hajar mereka jika ada yang berani macam-macam."

"Noona! Aku tidak sedang bercanda!"

"Kau pikir aku bercanda? Aku sudah memperhitungkannya saat maju menolong Jaemin. Aku adalah kakak Lee Haechan, atlet taekwondo pemegang sabuk hitam yang ditakuti dan disegani, mana ada yang berani?"

WonderwallWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu