25

1.3K 144 4
                                    


Keesokannya, Karina baru kembali ke rumah sakit. Kemarin, saat Karina pulang seulgi langsung menceramahi nya dan berakhir Karina tidak di izinkan keluar seharian.

Kemarin juga minju mengabari, tidak ada perkembangan dari minjeong. Dan saat Karina bertanya minju maupun Julia nomor kedua saudari itu tidak aktif. Karina sempat berpikir yang tidak tidak, namun ia segera menepisnya.

Sepanjang lorong rumah sakit senyumnya tak pernah luntur. Tapi pas sampe di ruangan yang merawat kekasihnya senyumnya langsung luntur.

Kosong...

Ya, ruangannya udah kosong.

Karina panik dan langsung bertanya ke salah satu perawat yang lewat.

"Orang yang dirawat di ruang ICU itu telah di pindahkan ke luar negeri oleh keluarganya." Ucap sang perawat.

"Aa~ nee, khamsahamnida." Karina membungkuk kecil.

"Kok gue gak tau ya? Gue tanya minju nanti." Gumam Karina.

"Tapi siapa keluarga minjeong?" 

-///-

Karina berangkat ke sekolah dengan lesu, rasanya Karina pengen bolos aja.

"Kenapa lo rin?"

"Selle, lo tau dimana minju sama Lia?" Karina bertanya balik.

"Eoh, kalo jisu gue liat lagi bareng Ryujin, tapi kalo Minju gue gak tau." Jelas Giselle.

"Oyaa, gue denger dari Ning ning mantan- eh maksudnya pacar lo itu kecelakaan ya? Nanti jenguk dia kuy, gue belum liat keadaannya." Ajak Giselle.

"Gue gak tau minjeong dimana." Jawab Karina dengan lesu, Giselle mengerutkan kening.

"Lah, Lo kan man- eh pacarnya." Giselle terkekeh saat ia hendak menyebut pacar Karina dengan sebutan 'mantan'.

"Lo sekali lagi bilang gue mantan minjeong, lo gue gebuk." Ancam Karina, bukannya takut Giselle malah tertawa.

"Iyaa, miann kakk."


"Tapi kok bisaa?" Tanya Giselle penasaran.

"Hahh, Molla. Dia dipindahkan ke luar negeri untuk mendapatkan pengobatan." Jelasnya, membuat Giselle menjentikkan jarinya.

"Nahh, itu Lo tau dimana minjeong."

"Yaa.. masalahnya gue gak tau dia di negara mana aeri." Ucap Karina dengan gemas.

"Katanya, ini privasi dari pihak keluarga." Lanjutnya.

"Keluarga minjeong siapa? Kan dia anak sebatang kara."

"Gak tau, makanya gue nyari noh Kim sibling's buat ngejelasin semuanya." Ucap Karina.










"Karin! Nanti-"

"Bilang aja gue sibuk, hee." Karina memotong ucapan heeseung.

"Tapi Rin, ini penting."

"Tapi menurut gue ini gak penting samsek hee. Palingan pembahasannya gak jauh jauh dari perusahaan and pernikahan." Jelas Karina.

"Lo harus ikut Rin! Kalau gak gue-"

"Kalau gak apaa?" Tantang Karina seraya melipatkan tangan didepan dada.

Heeseung terdiam sebentar, "Gue cium Lo."

"Cihh, ogah najis gue di cium lo." Karina berdecih.

"Bilang aja gue sibuk." Karina segera melangkah pergi meninggalkan heeseung.

"Siall, kenapa gue diem? Harusnya tadi gue langsung cium dia biar dia gak ngeremehin gue lagi." Gerutu heeseung.

-///-

Di sana, di ruangan serba putih. Seorang gadis sama sekali belum membuka matanya. Pria di sampingnya hanya duduk terdiam seraya mengamati adiknya.

"Doy, gantian. Ada sejeong di luar." Yuta menepuk pundak doyoung.

"Tuy, adek gue kapan sadar? Baru aja gue seneng karna kita baru ketemu."

Yuta menghelakan napas, ia paham perasaan doyoung.

"Sabar bro. Ayo pulang, sekarang gantian sejeong. Kasian dia udah lama nunggu di depan." Ucap yuta.

Setelah doyoung mengabari sejeong jika minjeong mengalami kecelakaan. Sejeong langsung pergi ke Seoul untuk melihatnya.

Dan karena keadaan minjeong yang gitu-gitu aja ngebuat doyoung memindahkan minjeong ke rumah sakit yang ada di negeri paman Sam. Sejeong memaksa untuk ikut, untungnya di perbolehkan oleh doyoung.

Mereka hampir gila karena keadaan minjeong yang kadang naik turun, seperti naik rollercoaster aja. Tapi mereka juga bersyukur karena minjeong masih bertahan.


.

.

.

To be continued



Jangan lupa votment ❤️💐




Falling For You; Winrina [END]Where stories live. Discover now