13

1.4K 164 7
                                    


Kringg.. kringg..

"WOI BANGUN!"

Astaga! Temannya ini kalo tidur udah kek simulasi mau tidur di tanah aja, chaeryeong menghelakan napas dia udah lelah teriak.

Byurr

"HUWAAA.. BOCOR!" Cewe beraura buaya alias ryujin tergelojak kaget.

Ya, gak ada pilihan lain selain menyiram ryujin seperti tanaman. Chaeryeong hanya menatap datar pas ryujin nyengir ke dia.

"MANDI LO, IHH MALESAN BANGET JADI ORANG!!" Teriak chaeryeong, lalu Ryujin langsung lari terbirit ke kamar mandi.

.

"Selamat pagi, chaer." Ryujin tersenyum manis, Chaeryeong yang mendengar memutar bola matanya.

"Tante kita berangkat dulu yaa." Ramah chaeryeong, pas ngeliat si ujin udah siap.

"Hati hati ya, Ryu jangan ngebut. Jaga anak eomma ini." Ucap ibu Shin yang mengelus rambut chaer.

"Iya."







"Tumbenan banget mau berangkat bareng?" Ryujin memecahkan keheningan.

"Waee? Bukannya kita sering berangkat bareng?"

"Waktu itu doang, sekarang mah jarang. Apalagi lo suka ngilang setelah gue ngomong jadian sama Lia." Jelas Ryujin.

Chaeryeong berdecak kesal, "ya kan udah beda Ryu! Aishh."

"Btw, kok lo gak ceritain crushh lo? Biasanya lo bangga banggain dia." Ucap Ryujin kepo dia.

Chaeryeong tersenyum kecil. "Dia.. gak suka gue."

"Mwo? Kok bisa dia gak suka lo, padahal lo cantik chaer." Chaeryeong terkekeh kecil.

"Biarin lah, suka suka dia aja."

"Udahlah uncrushh aja." Ucap Ryujin, lalu membelokkan motornya kedalam sekolah.

"Karna lo sendiri yang minta buat uncrushh, baiklah akan gue coba." Batin chaeryeong.

-///-

"Pagi cantikk..." Karina berdecak malas. Pagi pagi udah di sapa heeseung, kalo di sapa pacarnya mah gak papa.

"Enyahlah, muak gue liat muka lo."

"Kenapa sih? Aku rela berangkat pagi buat ketemu kamu, Rin." Heeseung memainkan rambutnya.

"Oh."

"Rin, kamu-"

"MINJEONG!" Teriak Karina.

Yang merasa punya nama itu pun menghentikan langkahnya, lalu menengok ke sumber suara.

"Sorry, gue duluan."

Karina langsung pergi nyamperin Minjeong, lalu menggandeng tangannya. Heeseung yang menyaksikannya pun terdiam, ia merasa Karina punya hubungan sepesial dengan cewek yang ia temui tempo hari.

"Loh, kok itu temannya ditinggal?" Heran minjeong.

"Biarin, gak usah dipikirin."

"Minjeong-ah ayo nanti berkencan!" Ajak Karina.

"Hah?"

"Kenapa? Kamu gak mau?" Tanya Karina, minjeong menggeleng kecil.

"Kenapa tiba tiba?"

"Kan kita belum pernah berkencan sebelumnya, chagi."

.


Saat minjeong memasuki kelasnya ia melihat meja serta bangkunya dipenuhi coretan.

"WHAT THE F- astaga, again?"

"S-siapa yang ngelakuin ini?" Tanya minjeong pada beberapa teman kelasnya yang udah berangkat.

"Gak tau, itu udah kek gitu pas kita berangkat."

Minjeong melirik ke arah bangku chaehyun yang masih kosong. Minjeong mulai berpikir mereka lah yang melakukannya.

"Annyeong minjeong-ah!" Sapa Isa yang entah sejak kapan mulai dekat dengan minjeong.

"Eoh, kenapa mejamu kok kotor?"

"Seperti yang kau lihat." Cuek minjeong.

"A-aa~ nanti ku cari orang yang melakukan ini." Ucap Isa.

"Tidak perlu melakukan itu, gue bisa sendiri."

"Kalo gitu, gue permisi." Lanjut minjeong, sebelum pergi ia membukukan badannya pada Isa yang notabene kakak kelasnya.




"Gimana ya baru berangkat udah disuruh bersihin meja aja, udah mirip babu upss..."

Dayeon datang menghampiri minjeong yang sedang membersihkan mejanya.

"Oh, lo orangnya." Minjeong bersmirk kecil.

"Wae?" Minjeong menghelakan napas.

"Lo pada gak capek apa ganggu gue Mulu?"

"Enggak, sebelum lo out dari sekolah ini kita gak akan capek." Sahut dayeon.

"Padahal gue udah ngehirup udara segar pas lo pada gak ganggu gue. Hadehhh, nyatanya."

Dayeon mendongakkan kepalanya sedikit, lalu memainkan rambutnya.

"Udahlah sana pergi." Usir minjeong.


-///-

"annyeong haseyo, ayah."

"Kau kenapa mengajak bertemu, heeseung?" Tanya seulgi.

"Ini soal Karina, ayah." Seulgi mengangkat satu alisnya.

"Ada apa dengan anakku? Dia berbuat sesuatu?"

"Nee, dia sedang berkencan dengan seorang yeoja." Ucap heeseung.

"Aaa~ apa ini yang membuatnya selalu menolak mu?" Heeseung mengangguk membenarkan.

"Dan yang kudengar mereka akan berkencan nanti."

"Jauhkan mereka semampu mu, heeseung-ssi. Ingat kau akan menjadi suaminya."

"Nee ayah."


"Hahh~, perjodohan ini harus terjadi. Ini akan menguntungkan perusahaan ku." Seulgi membatin dengan mengusap usap wajahnya.

.

.

.

To be continued

Jangan lupa votmet ❤️

Falling For You; Winrina [END]Where stories live. Discover now