15

1.2K 158 4
                                    

Minjeong mengambil cuti selama tiga hari dengan alasan ingin berkunjung kerumahnya yang berada di Busan. Dan selama tiga hari ini heeseung semakin gencar mendekatinya, bahkan rumornya mereka akan bertunangan hari ini.

Karina bahkan mulai berpikir buat kabur dari acara pertunangan tersebut, tapi apalah daya pasti ayahnya akan menyuruh seseorang untuk menjaganya dan mengawasinya.

"Cie yang mau tunangan." Goda Giselle.

"Bacot Selle." Ketus Karina yang masih fokus pada riasan di wajahnya.

"Ayo kabur, tapi gue gak mau kena imbasnya." Sahut Lia.

"Situ yang nyaranin, situ yang gak mau kena imbasnya. Maunya mah enaknya doang." Sinis Giselle.

"Biarin."

"Kalo lo mau kabur, gue bisa suruh seseorang buat jemput Lo Rin." Ucap minju tiba tiba.

"Siapa? Lo gak ada niatan buat jual gue kan?" Tanya Karina penuh curiga.

"Gak pacarnya gak lo, kerjaannya curigaan Mulu dah." Keluh Lia.

"Kan udah jodoh, Lia-ya." Ucap Giselle.

"Mau gak?" Tanya minju serius, bahkan ia menghiraukan gurauan temannya.

"Gak deh, takut ngerepotin." Ucap Karina.

"Yaudah, jangan nyesel ye." Cuek minju, lalu kembali fokus pada ponselnya.

.

Karina merebahkan tubuhnya di ranjang, matanya memperhatikan jari manisnya yang terpasang indah di jarinya.

"Bagus sih, tapi percuma kalo gak sama minjeong." Gumamnya.

"Minjeong kenapa gak ngabarin gue ya. Asik banget keknya dia disana." Lanjutnya seraya melihat chatnya.

Yakan Karina kangen ke pacarnya yang gemes itu, kangen suaranya.

"Semoga aja ayang gue besok udah berangkat." Ucapnya lalu segera pergi ke alam mimpi, hpnya yang di taruh kesamping dengan posisi foto minjeong terpapang jelas disana.

-///-

"Widihhh, yang baru pulang liburan." Sahut ryujin, lalu merangkul Minjeong.

"Ngapain aja di sana?" Yujin ikut ikutan merangkul tubuh Minjeong.

"Lepasin kak, entar badan gue makin kecil gimana?" Minjeong sedikit menunduk juga melepaskan rangkulannya. Alhasil mereka hampir aja terjatuh.

"Aishh jinjja? Baru pulang aja udah ngeselin." Ryujin mendengus kesal.

"Uwaww, liat siapa yang berangkat." Dayeon and the geng tiba tiba menghadang minjeong.

"Gue kira lo udah keluar, hihihi." Chaehyun terkikik geli.

"Kalian mau ngapain? Pliss jangan apa-apain aku kak." Yujin memasang muka memelasnya.

Minjeong dan ryujin menengok ke arah yujin lalu mereka memberikan tatapan menggelikan kepadanya.

"Cihh, badan doang gede nyalinya mah kecil ya jin." Remeh chaehyun.

"Iya kak, takut buangett lohh." Ucap yujin dengan ekspresi datar.

"Dramatis banget sumpah." Gumam Ryujin seraya mengelus dahinya.

"Ekhmm.. Lo ternyata kuat juga ye, padahal kita udah ngelakuin semuanya." Ujar dayeon.

"Hah? Perasaan kita belum bully minjeong dengan segala cara deh." Polos xiaoting.

"Ssst, Shen lo diem dulu deh." Tegur dayeon dengan reflek xiaoting menutup mulutnya dengan tangan.

"Nah, bener kata si oting ini." Sahut ryujin.

"Ini mau baku hantam kagak sih? Kalo iya gue mau ambil popcorn dulu." Ucap yujin yang sedari tadi hanya menonton.

"Gue nitip juga ya!" Xiaoting mengacungkan tangannya.

"Shen! Astaga, inget dia musuh kita." Chaehyun mencoba bersabar menghadapi sifat temannya ini.

"Udahlah, minggir! Gue mau lewat!" Sentak Minjeong, lalu sedikit menabrak bahu dayeon hingga sedikit terhuyung kebelakang.

.

"Sayangg!" Karina tersenyum lebar saat melihat kekasihnya dan segera memeluk tubuhnya.

"Kangen banget tauu!"

"Aku juga kangen kakak." Minjeong membalas pelukan Karina.

Cupp

"Ini ucapan lain dari kangen yaa." Karina memberikan alasan setelah mengecup bibir minjeong.

"O-okee."

Sepasang kekasih ini kembali berpelukan, namun sebelumnya dapat minjeong lihat Karina memakai cincin.

"Mungkin hanya cincin biasa." Batinnya berusaha berpikir positif.

Senyum terulas di bibir masing masing dan pelukan semakin mengerat.

"Kalo gini gue jadi kangen Ning ning." Gumam Giselle yang melengkungkan bibirnya kebawah.

"Salah lo sendiri suruh ikut ke China kaga mau." Bisik Lia

"Sialan." Umpat Giselle.

"Ekhmm.. ekhmm.. tolong di inget kalo disini masih ada manusia keren nan kece." Giselle sedikit berteriak lalu mengibaskan rambutnya kebelakang.

"Diem Lo, ganggu orang Mulu deh." Karina memutar matanya.

"Biarin, suka suka gue lah."

"Lagian lo udah tun-mmph." Ucapan Giselle terpotong lantaran Lia cepat membekap mulut lemes Giselle.

"Diem anjing, ntar mereka berantem gimana nyet? Lo mau repot repot bikin mereka baikkan hah nyet?" Jelas Lia disertai umpatan.

"Iya iya gue paham." Ucap Giselle.

"Jadi Rin.. maap- lahh?" Heran Giselle pasalnya sepasang kekasih itu sudah tak ada di tempat.

"Mereka udah pergi pas gue bekap mulut Lo." Jelas Lia.

"Sialan lo, Lia-ya."

.

.

.

To be continued

Jangan lupa votmet 😍

Falling For You; Winrina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang