12

1.4K 159 2
                                    


  Karina terbangun dengan kepala yang sangat pusing, matanya menelusuri ruangan. Ah, ternyata kamarnya, pasti semalam mereka membawanya ke apart, pikir Karin.

Lamunannya tersadar saat dia mencium wangi masakan dari dapur. Karina berpikir mungkin Lia lah yang memasak, mengingat gadis itu lebih menyukai masakan sendiri daripada beli.

Karina berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai dengan urusannya, Karina segera keluar dari kamarnya untuk menemui temannya, tapi saat sampai di dapur bukan Lia yang di sana melainkan kekasihnya.

"Minjeong?"

Minjeong yang sedang membelakangi Karina pun berbalik, lalu ia memberikan senyum hangatnya. "Pagi kak."

"Kamu.. yang bawa aku ke sini semalam?" Tanya Karina, ia menghiraukan sapaan minjeong.

"Iyaa, minju yang nyuruh. Dan maaf semalam aku menginap di apart mu." Ucap Minjeong. Sedangkan Karina mengumpat dalam hati karna takut citranya di hadapan sang kekasih buruk.

"Ayo kak kita sarapan, aku udah bikin bubur." Minjeong menuntun Karina ke meja makan.

Kedua sejoli ini memakan makanannya dengan keadaan canggung, Minjeong sesekali melirik kecil Karina. Tumben sekali dia diam, pikir Minjeong.

Setelah sarapan berakhir pun mereka tetap tidak ada yang mengeluarkan topik. Sepasang kekasih ini hanya duduk manis sambil menonton Netflix.

"Ekhmm! Minjeong-ah a-aku semalem gak macem macem kan?" Karina memecahkan keheningan.

Bluss

pipi Minjeong bersemu.

"A-aa.. e-enggak kok, kamu cuma ngeracau terus."

"Mian, kalo aku ngerepotin." Minjeong menggeleng.

"Gak papa kalo kamu mah yang ngerepotin." Celetuk Minjeong senyum kecil pun terbit di bibirnya, Karina yang sedang minum hampir aja tersedak.

Karina tidak percaya Minjeong mengeluarkan ucapan seperti itu.

"O-oke dehh." Karina menahan senyumnya.

-///-


"Lama banget lo, gue udah lumutan disini." Keluh minju, saat minjeong berada di hadapannya.

"Ya maap, sengaja."

Minju emang Dateng buat ngambil mobilnya yang di pake minjeong semalam, sekarang dirinya juga akan mengantar minjeong ke apart nya.

Saat minjeong berpamitan, Karina ingin mengantarnya sampai parkiran namun di tolak oleh minjeong. Ia malah menyuruh Karina untuk beristirahat.

Dan mungkin mereka menjadi dekat setelah Minjeong berkelahi dengan heeseung tempo hari.


"Yaudah ayo, malah ngelamun."





"Semalam Karina gak nyusahin lo, kan?" Tanya minju seraya terkekeh kecil.

Dirinya juga tau Karina kalau mabuk itu gimana, ya mereka mengambil kesempatan ini saat orang tua Karina atau orang tua mereka pergi karna urusan bisnis. Dan ini udah sering terjadi.

"H-ha? Enggak kok. Kenapa sih pada nanyain itu?"

"Hehe.. yang bener?"

"Yaudah, kalo gitu temenin gue makan dulu ya, baru gue anterin ke apart." Sahut minju saat tak ada balasan dari Minjeong.

"Anter gue pulang dulu lahh." Bujuk Minjeong.

"Temenin bentar doang, Jeong. Gue gak ada yang nemenin, si yujin juga ada urusan sendiri." Jelas minju.

"Gue traktir dehh kalo gitu." Lanjut Minju, senyum lebar pun terbit di bibir minjeong.

"Deal." Balas Minjeong cepat. Ya siapa sih yang mau nolak traktiran? Pasti gak ada kan.

.

"Lo suka banget makanan manis ya." Ucap Karina.

Seperti biasa minjeong di minta menemaninya makan, tapi untungnya Minjeong bawa coklat daripada dia diem ngeliatin pacarnya makan. Tapi bedanya sekarang mereka makan di kantin.

"Kenapa?"

"Gak papa, pantesan kamu manis." Ucap Karina, minjeong hanya membalas dengan tersenyum manis.

"Apanya? Manisan juga kamu, rin." Minjeong balas menggoda.

Karina menunduk karna salting. "Tau gini gue gak goda dia, anjirr salting bat gueee."

"Heh, inget tempat. Disini gak ada kalian berdua doang ya." Tegur Giselle.

"Iri bilang, lo mending urusin aja tuh pacarnya." Sinis Karina.

"Duh, kakak, kakak, jangan berantem yaa." Tegur Lia. Bahkan Lia pernah berpikir untuk menjadi guru TK. Karena apa? Karena tingkah laku temannya yang seperti anak TK.

Iya, tingkahnya tuh di luar nalar semua.

"Eh, tau gak?" Tanya yujin dengan serius kepada temannya serta pacar teman temannya.

"ENGGAK." Jawab mereka serempak.

"Ya sama gue juga gak tau." Ucap yujin dengan santainya, bahkan ia tak peduli dengan tatapan temannya yang seolah-olah ingin membunuhnya.

"Sabar, sabar." Ucap Ning ning.

Yujin terkikik geli ketika melihat satu persatu wajah teman temannya.


"Cara gue mending lo putusin yujin aja, Ju." Ucap Karina pada minju.

"Ihh, apasih kak Rina kok gitu?" Yujin menpoutkan bibirnya.

"Ah iya, gue setuju sama Rina. Ayo putusin ju." Kompor Giselle.

"Ih kak jis, kok gitu sih?"

"Jahat ihh, gak mau ada yang bantuin adek." Ucap yujin ber-dramatis, bahkan ia pura pura menangis.

Minju menggelengkan kepala melihat kelakukan sang kekasih. Beginilah kalau yujin ke abisan obat.

"Skip skip, jangan di dengerin." Sahut ryujin yang sedari tadi menyimak.

"menulikan diri, juseyo." Timpal Ning ning.

.

.

.

To be continued

Jangan lupa votmet 😍😍

Falling For You; Winrina [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant