"Sebentar ya nak Zafran, Amma mau manggil Zalfa nya dulu," ucap Amma Maryam.

"Silahkan Tante," jawab Zafran dengan tersenyum ramah.

Amma Maryam pun berjalan ke kamar Zalfa. Di ketuknya pintu kamar Zalfa, tak lama kemudian si pemilik kamar membuka pintunya.

"Sini masuk Amma," ucap Zalfa setelah membukakan pintu kamarnya lebar.

Amma Maryam pun masuk, Zalfa membawanya untuk duduk di kasur kesayangannya. Amma Maryam tersenyum, namun ia melihat wajah sedih putrinya.

"Sayang, nak Zafran udah menunggu kamu loh di ruang tamu," ucap Amma Maryam dengan mengusap kepala Zalfa.

"Aku gak mau keluar Amma," jawab Zalfa sebelum berjalan ke arah nakas untuk mengambil amplop berwarna ungu. Kemudian kembali duduk di samping Amma Maryam.

"Aku titip ini aja buat kak Zafran Amma," ucap Zalfa dengan menyodorkan amplop berwarna ungu.

"A-pa ini sayang?" Tanya Amma Maryam dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Itu surat buat kak Zafran kalo kak Zafran mau tau jawaban dari Zalfa," jawab Zalfa dengan tersenyum tipis ke arah Amma Maryam.

"Sini sayang," ucap Amma Maryam dengan merentangkan tangannya.

Zalfa pun langsung memeluk Amma Maryam dengan erat.

"Amma sangat menghargai keputusan kamu sayang," ucap Amma Maryam, mengusap punggung Zalfa.

"Makasih ya Amma udah pengertian sama adek," ucap Zalfa sebelum melepaskan pelukannya.

"Amma ngerti kok, " jawab Amma Maryam dengan mengelus kepala Zalfa yang terbalut hijab.

"Yaudah, Amma keluar dulu ya," ucap Amma Maryam yang langsung di angguki Zalfa.

Amma Maryam pun keluar kamar Zalfa dan berjalan ke ru.iang tamu dengan membawa amplop berwarna ungu.

Zafran yang melihat Amma Maryam berjalan pun berubah menjadi tegang.

"Biasa aja dong Fran, jangan tegang," ledek Fathan, ketika melihat tangan Zafran bergetar.

Zafran hanya tersenyum dengan menetralkan nafasnya agar tidak terlalu tegang.

"Silahkan di minum dulu nak Zafran,"

"Makasih Tante," ucap Zafran dengan mengambil minum yang sudah di sediakan.

"Maaf ya nak Zafran, Zalfanya belum bisa menemui nak Zafran," ucap Amma Maryam tersenyum tipis.

Deg

"Gak pa-pa Tante," jawab Zafran ramah.

"Apa kamu akan menolak saya lagi?"

Setelah denyut jantung Zafran kembali normal, ia mulai membuka suara dengan memperkenalkan dirinya.

"Maaf Tante dan bang Fathan sebelumnya, karena saya datangnya telat. Tidak sesuai dengan janji saya," ucap Zafran, tersenyum kaku.

"Santai aja kali Fran, cuma 10 menit doang," ucap Fathan.

Zafran tersenyum tipis ketika mendengar jawaban Fathan. Sebelum mengutarakan niat baiknya, Zafran menghela nafasnya panjang. Tatapannya tertuju kepada Amma Maryam yang sudah ada di depannya.

"Sebelumnya saya mau memperkenalkan diri saya," ucap Zafran dengan percaya diri.

"Silahkan nak," jawab Amma Maryam tersenyum.

"Perkenalkan nama saya, Muhammad Zafran Athaillah Al-Kafy. Umur saya 24 tahun, saya mahasiswa semester akhir universitas Al-Azhar Mesir. Asal saya dari Bandung. Pekerjaan saya adalah seorang pebisnis di bidang baju gamis khusus pria. Dan saya adalah anak pertama dari 4 bersaudara."

Rembulan Yang SirnaWhere stories live. Discover now