C'H 3

1.4K 57 1
                                    

Setelah rengekan dari mama yang membuatnya pusing dan bujukan dari sang Daddy berakhir Cangbin meng iyakan untuk tudak kembali ke mansions nya.

**
Sinar matahari dengan malu malu mulai menunjukan cahayanya Cangbin tengah bersiap untuk berangkat keperusahaany Seo Corporation.

[Skip Kantor]

Kini Cangbin disibukan dengan berbagai berkas kerjasama dan laporan lain yang membuatnya sakit kepala.

"Sungmin belikan saya kopi dan sarapan" Cangbin benar benar berada pada keadaan yang sangat lelah sudah selama 1 bulan ini perusahaannya sangat amat sibuk dan itu mengakibatkan dirinya kurang istirahat.

"Kenapa kau tidak beli sendiri, caffe sangat dekat dengan perusaahan" jawab Sungmin sebagai sekretaris sekaligus sahabas setia Cangbin

"Kau saja"

"Beli aja sendiri kau dapat sekaligus mencari udara segar dan menjernihkan pikiranmu itu" jawab sungmin

"Yaa itu benar" batin Cangbin sambil berdiri dan langsung pergi keluar untuk membeli kopi.

"Ya, mau pergi kemana kau?" tanya Cangbin

"Caffe" jawab Cangbin sambil berjalan meninggalkan Sungmin.

"hahhhhhh, beruntung gue yang jadi sekretaris lu kl yg lain gak yakin gue mereka gak bakal kuat 1 bulan pun" grutu Sungmin.

[Skip Caffe]

Cangbin kini sedang membeli kopi dan sarapan di caffe dekat perusahaan "HHL Caffe" tempat yang dikatakan Sungmin.

"Tolong Americano dan Sandwich 1" kata Cangmin kepada writer

"Baik tunggu sebentar tuan"

Cangbin sedikit tercengang karena writer yang dihadapannya kini sangat menyita perhatiannya. Dia baru tau jika di caffe ini memiliki writer yang sangat menarin dan cantik sekaligus tampan. setelah mendapat pesanannya Cangbin kebali keperusahaan dengan hati yang berbunga bunga.

"Yaa, sepertinya kau sudah gila senyum senyum sendiri" kata Sungmin

"Mungkin"

**
Hari ini Caffe sangat ramain dan sangat melelahkan, Hyunjin yang bertugas sebagai writer hari ini sangat kuwalahan.

ting ting

Suara bel pintu kembali berdenting yang menandakan kembali ada pelanggan yang datang

"Hallo selamat datang, apa yang ingin anda pesan" katanya sambil menengok kepada pelanggan yang baru aja datang.

"Tolong Americano dan Sandwich 1" kata dari pelanggan itu.

"Baik tunggu sebentar tuan" jawab hyunjin datar seperti biasanya namun hatinya berbeda.

Setelah memberikan pesanan dan pelanggan pergi Hyunjin memegangi dadanya yang berdegup cukup kencang. "Aduhh, kenapa dengan jantungku? apakah aku memiliki penyakit jantung? aku perlu kerumah sakit besok" gumamnya.

"Fokuslah Hyunjin." gumam Hyunjin sekali lagi.

Setelah seharian sibuk melayani pelanggan yang datang kini Hyunjin, Felix, dan Jisung berencana pergi untuk menghirup udara malam.

"Kita akan pergi kemana hari ini??" tanya Felix yang sedang asik makan kripik kentang.

"Bagaimana kalau kita bersenang senang sebentar?" jawab Jisung.

"Boleh, tapi dimana tempat yang menyenangkan ini sudah malam." kata Hyunjin sambil merampas makanan yang dibawa Felix.

"Emmmmm, Bar?" jawab Jisung.

Hyunjin yang awalnya sedang berebut kripik seketika berhenti dan saling memandang. dengan kompak mereka menjawab "lo gila"

Jisung hanya tertawa menanggapi keduanya. Namun sebenarnya dihati Jisung dia benar benar penasaran seperti apa Bar itu, karena ketiganya sama sekali belum pernah pergi ke bar. Jadi tanpa persetujuan kedua sahabatnya Jisung membawa mobilnya memasuki area Bar yang terlihat biasa saja.

"Jisung lo benaran gila, gimana kalau Daddy dan mommy gue tau, gue pasti dipenggal." Omel Hyunjin yang diangguki Felix

"Maka dari itu jangan sampai orang tua kita tau. Gue penasaan seperti apa bar itu, kita belum pernah kebar sama sekali, ayo kita lihat sebentar setelah itu pulang, okey??" Kata Jisung meminta persetujuan.

"oke" Jawab Hyunjin dan Felix

Sesampainya didepan pintu bar mereka ragu untuk masuk bagaimana tidak ini pertama kalinya mereka nekat mendatangi tempat laknat itu.

"Lo yakin sung?? gue takut bagaimana jika tempat itu seperti yang papa ceritakan??" Hyunjin kini kembali teringat cerita papanya mengenai bar yang menakutkan.

"Iya sung, gue dan Hyunjin pulang aja ya." kali ini Felix menimpali.

Kedua bocil itu ragu untuk masuk tapi tidak dengan Jisung, dia sudah dibutakan rasa penasarannya mengenai bar. Selama ini yang ia dengar bar itu sangat menakutkan sehingga Jisung penasaran apakah semenakutkan itu atau orang tuanya hanya menaku nakutinya supaya tidak masuk.

"Ayolah bentar aja setelah itu kita pulang."

Ditengah perdebatan masuk atau tidak kebar tanpa mereka sadari kini mereka tengah dipantau oleh 3 laki laki sambil memamerka smirk mereka masing masing.

Lelah dengan berdebat dengan orang yang keras kepala seperti Jisung Hyunjin dan Felix hanya bisa pasrah jika Jisung sudah memutuskan akan sulit untuk mengubahnya. Berakhirlah mereka menuruti keinginan Jisung.

**
Didepan Bar yang menjadi langganan Cangbin dan Sungmin kini ia sedang menunggu temannya yang mengajaknya untuk bertemu. Namun siapa sangka setelah temannya yang ditunggu tunggu tiba tidak sengaja Changbin melihat 3 laki laki cantik yang sedang bimbang antara masuk tidaknya ke bar.

"Wah coba lihat siapa itu? mereka sangat cantik." tanya Lee Know teman Cangbin saat SMA.

"Kayaknya mereka baru. gue gak pernah melihat mereka disini." Jawab Bang Chan atau sering dipanggil Chan teman Cangbin sekaligus pemilik Bar.

"Ya, gue hampir setiap hari kesini gak pernah lihat" kali ini I.N kekasih Sungmin.

"Kenapa kau setiap hari kesini Baby??" tanya Sungmin.

I.N sedikit bingung untuk menjelaskan karena tanpa sepengetahua Sungmin I.N bekerja sebagai DJ di Bar milik Bang Chan. Chan dan yang lainnya setelah mendengar pertanyaan dari sungmin hanya diam saling memandang satu sama lain dan perlahan lahan pergi meninggalkan I.N dan Sungmin karena mereka tahu Sungmin itu orang yang tenang sekali dia marah akan berbahaya. I.N yang melihat teman temannya kabur hanya memamerkan deretan giginya.

[Skip]


Setelah perdebatan yang terjadi Cangbin dan yang lainnya kini sedang duduk tidak jauh dari tempat para lelaki cantik yang dijumpai didepan bar.

"yang rambut panjang itu sangat cantik" komentar Lee Know sambil memperhatikan lelaki cantik itu.

"ya dia sangan cantik, tapi kayaknya dia polos gue lebih tertarik cowok sebelahnya. mungkin dia darah campuran" sanggah Chan

"ya bisa jadi, yang satunya juga imut, seperti tupai." Kata Lee Know sambil tertawa.

"Milikku" kata Cangbing singkat.

Lee Know, Chan dan yang lainnya yang mendengar perkataan temannya itu menoleh dan saling memandang. Mereka semua terkejut atas apa yang dikatakan temannya yang tidak pernah tertarik selain dengan pekerjaan.

"Siapa??" tanya Sungmin

Mereka penasaran siapa orang yang telah mencairkan gunung es yang satu ini.

.
.
.
.
.
.

#BXB
#Mpreg
#CangJin

CEO Manja | Cangbin HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang