C'H 30

912 25 1
                                    

Tengah malam Hyunjin merintih merasakan sakit pada perutnya, tapi dia tidak membangunkan Changbin karena takut itu hanya keram perut seperti yang biasa Hyunjin alami.

Sambil mengelus perutnya Hyunjin mengajak ngobrol. "Dede bayi, dede kenapa??? perut mommy sakit dede jangan nakal yaa..." setelah itu rasa sakit yang dirasakan Hyunjin berkurang.

Hyunjin kembali tidur sambil memeluk Changbin, Changbin tidak merasa terganggu atas pergerakan Hyunjin karena saat tidur Hyunjin memang sering bergerak.

"Sayangg..." gumam Changbin dalam tidurnya dan membalas pelukan Hyunjin.

Selang beberapa saat Hyunjin merasa ingin kekamar mandi namun saat akan berdiri dia kembali merasakan sakit.

"Ssss sakit sekali...." rintih Hyunjin. Hyunjin kembali mencoba untuk berdiri, namun baru saja ia menapakan kakinya dan mulai berdiri ia kembali terduduk karena tidak bisa menahan sakit serta tubuhnya.

"Sayang, kenapa??" mendengar rintihan Hyunjin, Changbin langsung bangun dari tidurnya takut terjadi sesuatu kepada istrinya itu.

"Hyung perut jinie sakit dari tadi." Hyunjin kembali merintih sambil mengelus perutnya.

Mendengar perkataan Hyunjin membuat Changbin sadar sepenuhnya dan bergegas menghampiri Hyunjin. "Sayang kita kerumah sakit ya."

Hyunjin mengangguk dan akan berjalan namun dicegah oleh Changbin. "Sebentar sayang hyung siapkan barang-barang dan mobil dulu sebentar ya."

"Jangan lama-lama ya hyung, perut jinie sakit sekali." Hyunjin mulai menangis merasakan rasa sakit pada perutnya.

"Iya sayang hyung hanya sebentar." setelahnya Changbin bergegas menyiapkan segala keperluan dan mobil.

"HYUNG" teriak Hyunjin.

Changbin berlari menghampiri Hyunjin setelah mendengar triakannya. "Iya sayang, astaga sayang." Changbin semakin panik melihat air mengalir dari area bawah Hyunjin.

"Htung sakit sekali." Hyunjin menangis meraung perutnya semakin sakit dia juga panik merasakan air mengalir dari area bawahnya.

"Hyung dede gak papa kan, dede baik-baik aja kan???" Hyunjin semakin histeris.

Changbin yang tidak tega langsung mengangkat Hyunjin untuk membawanya kerumah sakit. "gak papa sayang, dede mau keluar dede mau lihat mommy sama daddynya, jadi mommy yang kuat ya."

"Sakit sekali hyung, dede bayi sabar ya mommy kerumah sakit sekarang sama daddy biar dede cepet keluar." sambil menahan tangisnya Hyunjin berbicara dengan bayi diperutnya.

"Baby sayang tenang ya nak, mommy sangat kesakitan." Changbin mengelus perut hyunjin lembut tanpa memelankan laju mobilnya.

Hyunjin semakin merintih kesakitan laju mobil Changbin pun semakin cepat, beberapa kali lampu merah Changbin lewati begitu saja beruntungnya mereka berdua selamat sampai dirumah sakit.

Hyunjin kembali digendong oleh Changbin menuju UGD. "Dokter cepat istri saya sudah sangat kesakitan." triak panik Changbin.

Para perawat segera membawakan tempat tidur untuk Hyunjin. Yeji yang sudah diberi tahu oleh Changbin sebelumnya pun sudah standby. "Langsung saja bawa keruang bersalin." perintah Yeji.

"Baik dokter." para perawat membawa Hyunjin keruang bersalin dengan Changbin yang setia mengenggam tangan Hyunjin.

"Sayang tenang yaa.." Changbin tidak berhenti mengecup punggung tangan Hyunjin.

"Hyunjin sakit sekali, jinie tidak kuat hyung." tangis Hyunjin tidak pernah mereda sejak tadi.

"Tidak sayang, sayangnya hyung pasti kuat, dede mau liat mommy sama daddynya jadi mommy harus kuat." mengecup seluruh wajah Hyunjin.

"Yeji bagaimana????" tanya Changbin ke Yeji yang sedang meng cek jalan lahir Hyunjin.

"Sudah lengkap, Hyunjin saat kamu merasa kontraksi mengejan sekuat tenaga ya." perintah Yeji ke Hyunjin.

Hyunjin merasa kontraksi dan mendorong sekuat tenaga. " Aaaaaaa dede ayo keluar sayang." ditengah mengejannya Hyunjin berbicara dengan bayinya.

"Ayo Hyunjin, kepala bayinya sudah terlihat." Hyunjin mendorong semakin kuat. "Kepalanya keluar, ayo hyunjin lebih kuat." Yeji menyemangati Hyunjin untuk terus mengejan dengan kuat.

"Aarrhh hyung sakit adek ayo sayang mommy tidak kuat lagi." rintih Hyunjin.

"Ayo sayang kamu pasti bisa." Changbin menggenggam tangan Hyunjin semakin kuat.

"Ayo Hyunjin sedikit lagi. Bahunya sudah keluar ayo hyun, mengejan lagi lebih kuat."

"Ayo sayang anak kita sudah akan keluar. Istri hyung pasti bisa." Changbin menguatkan Hyunjin untuk terus mengejan.

Hyunjin mengejan dengan kuat meski merasa sakit dan lelah dia tidak berhenti untuk berusaha melahirkan anak pertamanya hingga.....

Owekk owekk..... tangisan bayi terdengar dari ruang bersalin Hyunjin.

Selamat sayang. Changbin mengecup seluruh wajah Hyunjin dan tidak berhenti mengucap terima kasih.

END

?
?
?

.
.
.
.
#BXB
#Mpreg
#CangJin

CEO Manja | Cangbin HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang