Ekstra Chapter

61 15 11
                                    

23 Januari 2023

Seorang ibu hamil tengah asik berjalan santai diatas rumput didepan rumahnya. Ini rutinitas paginya setelah usia kehamilannya memasuki 5 bulan, tak berat, hanya mondar-mandir tanpa alas kaki.

"Sayang, udah yuk. Nih, aku bikinin susu," ucap seorang pria yang tak lain adalah suaminya. Dia lah sosok yang selama ini mengganggu hidupnya, hingga akhirnya takdir mempersatukan mereka.

"Makasih, kak,"

"Sama-sama sayang," pria tersebut tersenyum saat melihat wanitanya begitu menikmati segelas susu rasa madu yang dibuat olehnya.

"Sayang, aku mau nanya. Beberapa bulan yang lalu, kamu sebut nama Andreas, siapa dia?"

"Mala juga engga tau, kak," lirihnya.

"Dimimpi Mala, kakak sakit keras dan Mala ketemu cowo yang mirip sama kakak, namanya Andreas. Dia yang diminta kakak buat jauhin Rinjani dari kakak," jelas Mala. Hatinya ngilu jika mengingat mimpi mengerikan itu lagi.

"Rinjani kan udah pamit sama kita dan itu bukan karena Andreas sayang,"

"Nah itu, eh tapi kakak masih sehat kan?"

"Alhamdulillah sehat sayang, tapi emang bener sih aku sempet kerumah sakit buat cek kesehatan aja, karena sejak Oktober aku udah mulai aktif rokok sama alkohol,"

"Maafin Mala ya kak," pria yang tak lain adalah Arkanza, suami dari Mala, itu tersenyum simpul dan mengusap pelan kepalanya.

"Lupain, sekarang, kita fokus sama Zani Twins ya," Mala mengangguk pelan.

"Kak, kelahiran Zani merupakan hadiah terindah di anniversarry kita yang pertama. Mala mau, kita adain syukuran aja ya, ga usah perayaan,"

"Eh iya ya, Insya Allah tanggal 12 Maret sikembar lahir dan 8 hari kemudian anniv kita. Lah, pas bulan ramadhan ga sih?"

"Nah pas banget, berarti nanti kita adain bukber aja,"

"Siap!" Mala terkekeh melihat tingkah suaminya itu.

Dug

"Shh,"

"Kenapa sayang?"

"Zani nendang,"

"Se-serius?"

"Coba sini," Mala mengarahkan tangan Arkan tepat diperutnya.

Dug

"Masya Allah, anak abi udah mulai aktif ya,"

"Jadi anak yang sholeh dan sholehah, berbakti sama orang tua terutama umi, dan jangan nakal kaya abi ya sayang," ucap Arkan tepat didepan perut buncit istrinya. Dia tau bagaimana rasanya dibantah dan ditolak, dia harap anak-anak nya menjadi anak yang penurut dan tentunya tak seperti dirinya.

"Sifat badboy abi jangan ditiru ya sayang, mending kayak umi. Cantik luar dalam,"

"Mala gadis kegelapan kalau kakak lupa," sanggah Mala, membuat Arkan mendongak. Tentunya dia tak akan melupakan itu.

"Nah yang itu juga jangan, terus kayak siapa dong?"

"Kak, manusia itu ga ada yang sempurna, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah, Tuhan kita semua,"

"Paling best deh umi nya Zani ini,"

"Mau kuliah engga?" tanya Arkan setelah beberapa saat terdiam. Tangannya masih sibuk mengusap pelan perut istrinya.

"Mikir itu nanti aja kak, aku mau fokus ngurus baby twins aja. Bukannya gimana-gimana, cuma kalau nanti Mala kuliah, otomatis nyewa babysister, nah Mala ga mau  kalau baby twins lebih deket sama babysister, terus nanti malah abi nya ikut kecantol,"  dengan gemas, Arkan menarik hidung Mala. Bisa-bisanya mikir sejauh itu.

AA Davendra 2 [End]Where stories live. Discover now