🌁 F/F 50 : Perpisahan yang tidak diinginkan

151 9 3
                                    

🌊 SELAMAT MEMBACA 🌊

“Masalah akan selalu datang silih berganti dan pilihannya hanya ada dua, yaitu hadapi atau hindari.”

~••★••~

TAK terasa tiga bulan sudah berlalu dan selama itu pula banyak hal yang terjadi. Salah satunya kehidupan Syana selama di sekolah.

Tak peduli sebanyak apa orang memujinya, bersikap segan hingga menganggapnya sebagai pahlawan, Syana tetaplah Syana. Walau tidak senakal sebelumnya, tapi dia tetap suka melibatkan dirinya dalam permasalahan orang lain.

Seperti saat dia tak sengaja melihat Dara dan kedua temannya tengah merundung seorang adik kelas di bawah tangga. Entahlah apa yang diinginkan Dara, yang jelas Syana tidak bisa diam saja.

Namun, belum juga Syana melakukan apa-apa, Olin yang menyadari kehadirannya langsung memberi tahu Dara.

Mereka semua kompak menatapnya dan walau Syana melihat kekesalan di wajah Dara, tapi tidak ada yang gadis itu katakan. Dia malah mengajak kedua temannya untuk pergi dan meninggalkan gadis yang mereka rundung begitu saja.

Syana juga masih suka mendapat hukuman, seperti saat dia tidak mengerjakan PR dengan dalih lupa. Bagaimana tidak lupa? Semalaman suntuk dia asyik bertelepon dengan Ryder.

Masih dengan alasan yang sama, Syana pernah dihukum karena tidak memakai topi saat upacara. Padahal Rion sudah mengingatkan gadis itu agar membawanya. Parahnya Ryder juga ikut dihukum dengan alasan yang sama, yaitu lupa membawa topi.

Entahlah ada unsur kesengajaan atau tidak dalam hal itu, yang pasti Rion terkadang merasa tersisihkan ketika Syana dan Ryder asyik berdua saja.

Rion bahkan tidak bisa untuk tidak marah ketika tahu Syana dan Ryder pergi ke taman hiburan tanpa dirinya.

Namun, kekesalan Rion tidak bertahan lama setelah Syana mentraktirnya es krim dan mereka pergi berdua saja ke bioskop.

Hal mengejutkan pun terjadi pada suatu hari, yaitu saat Ryder bercerita tentang Keenan yang datang ke rumahnya dan mengajaknya mengobrol di kafe.

Keenan menyampaikan kekagumannya karena hubungan Ryder dan Syana masih bertahan sampai sekarang. Padahal dia sangat berharap hubungan mereka tidak akan bertahan lama dan Ryder akan menyesal lalu kembali padanya.

Namun, hal itu ternyata tidak terjadi. Keenan malah melihat Ryder tampak bahagia meski tanpa dirinya. Padahal dia selalu merasa sedih kala mengingat persahabatan mereka yang hancur.

"Keenan nggak nyalahin siapa-siapa. Dia malah minta maaf dan berharap gue mau sahabatan lagi sama dia," ujar Ryder.

"Dan lo mau?" tanya Rion.

"Gue belum jawab," balasnya. Lalu ditatapnya Syana. "Gue mau tanya dulu pendapat cewek gue."

"Hah?" Syana tentu terkejut mendengarnya.

"Kalau lo izinin, gue ya seneng-seneng aja, tapi kalau nggak juga nggak apa-apa."

Syana mendengkus. "Ngapain, sih, harus tanya-tanya dulu? Gue juga nggak mau kali kalau lo ngelarang gue sahabatan sama Yon-yon."

FIGHT OR FLIGHT [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora