🌁 F/F 21 : Lari, lari & lari (lagi)

49 12 0
                                    

🌊 SELAMAT MEMBACA 🌊

“Setiap orang memiliki hari keberuntungan dan kesialannya masing-masing.”

~••★••~

"CEPAT kumpulkan PR kalian!"

Satu per satu murid mulai beranjak dari bangku mereka. Sambil membawa buku PR, mereka berjalan menuju meja guru kemudian mengumpulkan bukunya di sana.

Dara dan kedua temannya pun melakukan hal yang sama. Namun, Dara yang baru berjalan beberapa langkah tiba-tiba berhenti saat ada sesuatu yang terjatuh dari bukunya.

Saat dilihat rupanya yang terjatuh adalah secarik kertas. Penasaran kertas apa itu, Dara lantas mengambilnya, membuka lipatannya lalu membaca tulisan yang tertera di sana.

Hai, Dar, selain lo minus akhlak, lo juga minus otak, ya. Sampe-sampe PR aja harus dikerjain sama orang lain.

Khusus buat kali ini, PR lo sama temen-temen lo gue yang kerjain. Nggak perlu bilang makasih, gue ikhlas, kok.

Tertanda

Syana cantik

Note : Jangan nyuruh Nesya buat kerjain PR lo lagi atau gue bakal laporin lo. Inget, kan? Sebelumnya gue juga berhasil laporin Keenan sama temen-temennya?

Setelah membaca tulisan itu darah Dara seketika mendidih, matanya nyalang, rahangnya mengeras dan saking emosinya dia sampai meremas kertas itu hingga berbentuk bulat.

"Syana anjing!" ujarnya pelan, tapi penuh penekanan.

"Dara, kenapa kamu diem aja? Mana buku PR kamu?" tanya Bu Raida.

Kini Dara menjadi pusat perhatian beberapa orang, termasuk kedua temannya. Mereka yang sudah mengumpulkan buku terlebih dahulu tampak menatap gadis itu dengan tatapan bertanya.

Dara yang hanya diam sebenarnya sedang berusaha meredam emosinya. Dia yakin seribu yakin, jika PR milik mereka yang dikerjakan Syana pasti dikerjakan asal-asalan oleh gadis itu.

Selain memiliki wajah sinis dan jauh dari kata bersahabat, Bu Raida juga terkenal akan kejulidannya. Siapa pun yang mendapat nilai jelek dalam mata pelajarannya, dia akan mendapat sindiran tajam sepanjang jam pelajaran.

"Dara, cepat kumpulkan buku PR kamu!" titah guru bertubuh tambun itu. Nada bicaranya sedikit menyentak.

Terdengar helaan napas berat dari mulut Dara. Tidak ada pilihan lain baginya sekarang selain mengumpulkan PR yang dikerjakan Syana. Dalam hati dia bersumpah akan membalas perbuatan gadis itu.

°°°°

"Tuh cewek emang nggak ada kerjaan, ya?" tanya Aldo. "Selalu aja ikut campur urusan orang lain."

"Gue juga heran sama dia. Nggak ada kapok-kapoknya sama sekali," jawab Regan.

Selagi kedua temannya membicarakan Syana, Ryder yang hanya diam sebenarnya sedang bergelut dengan pikirannya sendiri. Dia mencoba mencari cara untuk menyelamatkan Syana tanpa diketahui oleh siapa pun.

Sebelumnya, Dara mengadu pada Keenan tentang apa yang sudah Syana lakukan. Karena akibat ulah gadis itu, Dara dan kedua temannya diomeli habis-habisan oleh bu Raida setelah PR ekonomi mereka yang selain jawabannya sama, tapi juga salah semua.

FIGHT OR FLIGHT [END]Where stories live. Discover now