🌁 F/F 48 : Viral

41 9 0
                                    

🌊 SELAMAT MEMBACA 🌊

“Daripada menyesali apa yang terjadi, lebih baik perbaiki dan lihatlah hikmah di baliknya.”

~••★••~

PENJEMPUTAN paksa yang dilakukan pihak kepolisian terhadap pak Dirga rupanya tidak hanya menggemparkan satu sekolah saja, tapi juga menghebohkan para pengguna media sosial.

Tidak perlu ditanya siapa pelaku yang membuat hal itu terjadi, pastinya orang-orang yang merekam kejadian itu lalu mengunggah dan menyebarluaskannyalah yang menjadikannya viral.

Artikel-artikel mengenai kejadian ini pun muncul di laman pencarian dan puncaknya adalah saat beberapa acara berita di televisi ikut memberitakan juga.

Alhasil, selama beberapa hari, guna mencari informasi yang lebih dalam dan akurat, sekolah didatangi oleh para wartawan. Seperti yang terjadi hari ini.

"Ternyata apa yang bu Sarah bilang bener, ya," kata Syana.

Saat ini dia, Rion juga Ryder berada di lantai dua, menatap beberapa orang wartawan yang duduk lesehan di luar gerbang, berharap bisa masuk dan mewawancarai siapa pun untuk dimintai keterangan.

Karena sejak viral-nya kejadian itu hingga hari ini, pihak sekolah masih belum memberi keterangan apa pun dan semua berita yang beredar di luaran sana hanyalah berdasarkan dari unggahan video.

"Emang bu Sarah ngomong apa?" tanya Ryder.

"Ini kejadian yang besar, bukan cuma akan menggegerkan semua orang di sekolah, tapi juga orang-orang di luar sana," balas Syana. "Dan semua itu akan berimbas pada nama baik sekolah."

"Jadi, apa lo ngerasa bersalah?" Kali ini Rion yang bertanya.

Syana berpikir sejenak. Jujur dia tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini. Dia sama sekali tidak menyesal membuat pak Dirga mendekam di penjara, laki-laki itu memang pantas mendapatkannya.

Namun, dengan tersebarnya berita ini hingga menarik para wartawan, tak bisa dipungkiri ada rasa bersalah di hati Syana.

"Gue emang nggak tau pasti apa yang lo rasain," kata Ryder, membuat Syana menatapnya. "Tapi gue yakin, baik pak Bhanu ataupun bu Sarah, mereka pasti udah siap nanggung risikonya. Inget, mereka yang setuju buat bantu lo. Bahkan bu Sarah sampai nyuruh temennya buat jadi pengacara kalian."

"Bener banget tuh," kata Rion. "Apa yang lo lakuin udah bener. Jadi nggak usah ngerasa bersalah atau apa pun. Lo hebat dan gue bangga punya sahabat kayak lo."

"Gue juga bangga, kok," sambung Ryder. "Bangga karena punya pacar yang keren dan pemberani kayak lo," sambungnya sambil mengacak-acak gemas rambut Syana.

Syana tersenyum, rona merah muncul di pipinya yang menghangat, membuat Rion dan Ryder yang melihatnya seketika tersenyum geli.

°°°°

Ada alasan kuat kenapa pak Bhanu enggan menemui para wartawan dan memberi keterangan. Salah satunya dia yang percaya bila dia diam, semua berita yang beredar akan menghilang dengan sendirinya.

Namun, semakin dia diam, berita yang beredar di luar sana justru semakin liar dan kian menyudutkan pihak sekolah.

Salah satunya tentang mereka yang tidak mengambil tindakan tegas saat dulu ada seorang siswi yang mengadukan pelecehan seksual yang dia alami. Pihak sekolah malah baru mengambil tindakan saat siswi tersebut sudah hamil.

FIGHT OR FLIGHT [END]Where stories live. Discover now