HAMIL

1.4K 74 4
                                    

Jangan lupa follow dulu sebelum baca

Hillow bubbles🐳💙

Happy Reading

Pagi ini Aletta sering sekali muntah-muntah, Abian kasihan melihat Aletta yang selalu keluar-masuk kamar mandi, setiap selesai muntah Aletta akan menjadi lemas tak berdaya, yang Aletta muntah'kan pun hanya cairan bening.

Abian selalu membantu Aletta memijat tengkuk leher nya, selalu membatu memijat kepala, dan selalu memoleskan minyak di perut Aletta.

Abian tak tega melihat Aletta berlibur malah menjadi lemas seperti ini, saat Abian ingin membawa Aletta ke dokter terdekat Nek Dunah menahan. Nek Dunah membawa'kan dokter kenalan mereka yang memang sudah sangat dekat.

Saat Aletta sedang di periksa di dalam yang lain menunggu di luar. Terlihat wajah panik yang terpampang jelas di sana, Nek Dunah tersenyum melihat nya karna ia tahu apa yang terjadi.

"Di bawa santai aja. Lo tegang gini kaya Aletta mau lahiran aja" ledek Atlas agar suasa tidak terlalu tegang, yang lain hanya terkekeh kecil tapi tidak dengan Abian, ia masi dengan kecemasan nya itu.

Saat pintu kamar di bukan Abian langsung mendekat. "Gimana Dok istri saya? Baik-baik aja 'kan? Gak kenapa-napa 'kan?" Pertanya banyak yang keluar dari mulut Abian membuat dokter menggeleng-gelengkan kepalanya seraya tersenyum.

"Kenapa senyum, Dok. Saya lagi nanya?!" Tanya Abian sedikit kesal. Bukan nya mendapatkan jawaban malah mendapat senyuman, Abian tak membutuhkan itu karna ia selalu mendapatkan itu dari istri nya, lebih manis.

"Ya elah buru-buru amat"

"Diem lo!"

"Lo ni ya ngga ada Bang Farel kenapa jadi lo yang ngegantiin dia buat ngerecokin dah. Di makan lo nanti sama dia"

"Mana mungkin lah Sell dia mau makan orang ganteng ini" ucap Atlas dengan PD menaik-turun'kan alisnya.

"Jadi santapan buaya di kali berantas si palingan sama Bang Bian"

"Ngga papa kalau buaya nya kamu"

"Gila"

Melihat perdebatan itu akhirnya Nek Dunah membuka suara. "Jadi gimana Dok keadaan cucu saya?"

"Bu Aletta tidak apa-apa, Bu Aletta hanya kelelahan jadi harus membutuh'kan istirahat yang cukup ya. Jangan terlalu bekerja yang berat-berat karna janin nya masih sangat rentan"

Semua yang mendengar terkejut kecuali Nek Dunah. Bahkan Atlas dan Sella pun saling memandang tak percaya saat mendengar itu.

"Bentar Dok, masuk nya gimana? Janin? Jadi istri saya--"

"Betul Pak. Istri bapak sekarang sedang hamil, usia kandungan nya sudah memasuki tiga minggu. Jadi tolong di jaga ya Pak istrinya, pola makannya, aktifitasnya. Karna usia Bu Aletta masih sangat muda"

"Baik Dok baik, terimakasih banyak Dok"

Nek Dunah mengantar dokter itu keluar sembari berbincang-bincang kecil. Abian yang masih tak percaya apa yang barusan ia dengar, ia masih berdiri di depan pintu.

Atlas menepuk bahu Abian. "Selamat bro sekarang udah jadi ayah!" Ucap Atlas ikut merasakan kebahagiaan.

"Makasih Tlas"

"Ya ampun gue kaget banget, gue punya keponakan ya ampunnn..."

"Semoga anak nya gak nurun sifat nya kaya Bang Bian, Aamiin"

"Maksud lo apa begitu? Itu anak gue, kalau gak nurun sifat nya kaya gue mau kaya siapa lagi?!"

"Kaya kak Letta lah, sifat nya lebih normal di banding lo, itu juga anak nya kak Letta bukan anak lo doang!"

Double ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang