SEHARI MENJADI ORANG TUA

2.1K 150 8
                                    

Jangan lupa follow dulu sebelum baca

Hillow bubbles🐳💙

Happy Reading

"Titip ya, bro."

Abian menatap malas orang yang baru saja pergi dari rumahnya, tidak hanya itu orang itu juga menitipkan anak kecil kepadanya.

Masalah anak kecil ia tidak masalah, bahkan Aletta sangat senang kehadirannya, begitu juga dirinya. Tapi ia sangat kesal dengan kakaknya.

Bisa-bisanya Fajar menitipkan Vano kepadanya karena dirinya ingin berkencan dengan pacar barunya lagi.

Kemana ibu nya? Ya, itu lah masalahnya. Ibunya Fajar pergi mengunjungi neneknya yang sedang sakit dan menitipkan Vano kepada Fajar untuk menjaganya, tapi apa benar di jaga oleh Fajar?

Jangan di tanya, ia malah menitipkannya kepada Abian dan dirinya asik berkencan.

"Abang mu jahat, No." Gumam Abian.

"Iya, abang tinggalin Ano di sini. Tapi Ano seneng bisa ketemu sama kak Letta, YEYY!!" Seru Vano hingga melompat-lompat.

"Kamu nggak seneng ketemu bang Bian yang cakep sejagat raya ini?"

"Seneng. Tapi sedikit, lebih banyak seneng ketemu sama kak Lett!"

Abian hanya terkekeh melihat tingkah laku adik dari sahabatnya ini. Vano merentangkan tanganya mengode untuk di gendong. "Kak, Letta. Dimana?"

"Lagi mandi. Mau ke atas, ke temu kak Letta?" Vano mengangguk semangat. "Mau, mau, mau!"

Sesampai di kamar Abian dan Vano melihat Aletta yang sedang duduk di kursi di depan meja rias, segera Vano turun dari gendongan Abian. "Kak, Lettaa!" Teriak Vano langsung memeluk Aletta.

"Hayy, anak ganteng!"

Cup

Vano mengecup pipi Aletta dan sebaliknya juga begitu, Aletta mengecup pipi Vano hingga membuat Vano tersenyum senang.

"Aku juga mau dong"

Aletta dan Vano saling bertatapan setelah itu Vano lompat ke gendongan Abian dengan sigap Abian menahan tubuh Vano agar tidak jatuh dari gendongannya, Aletta berdiri bersejajar dengan tubuh Abian, walaupun tubuhnya lebih pendek dari Abian dan hanya sebatas dada.

Aletta dan Vano langsung mencium seluruh wajah Abian tanpa cela, hingga membuat Abian mundur ke belakang dan terjatuh di kasur.

Selesai mencium wajah Abian, Aletta dan Vano menggelitik tubuh Abian hingga membuat Abian kegelian.

"AHAHAHAHAHA, udah dong udah AHAHAHAH!"

"Ketawanya bang Bian gede banget"

"Tapi candu yekan" sahut Aletta menaik turun-kan alisnya membuat Abian terkekeh gemas.

"Ketawanya kak Letta juga gede tau, kayak kunti"

"Heh, sembarangan kamu!"

"Oh ya? bang Bian tau?"

"Tau dong. Tapi bang Bian nggak tau gimana ketawa Vano, gimana kita coba denger?"

"Dengel? Gimana calanya?" Mendengan pertanyaan Vano, Abian langsung saja menggelitik tubuh Vano membuat Vano tertawa kegelian.

"Ohh jadi gitu suara ketawa Vano. Lucu juga," guamam Abian.

"Iya dong, Ano emang lucu dali lahil"

"Dih, PD banget lo cil-cil"

"Iya dong, Ano PD kalna Ano pelcaya dili"

Abian memasang wajah cengong nya sedangkan Aletta tertawa puas melihat wajah Abian. "Pasti abang mu yang ngajarin?"

Double ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang