SAKIT

8.4K 513 27
                                    

Jangan lupa follow dulu sebelum baca

Hillow bubbles🐳💙

Happy Reading

"Kalian kenapa?" Tanya-nya.

"Lo dari mana?" Tanya Samudra dengan suara serak nya.

"Gua. Dari rumah, ngambil baju tadi. Kalian kenapa?"

Ceklek

"Ini siapa?" Tanya Abian yang melihat mayat yang sudah di tutupi oleh kain putih.

"Buka aja" suruh Doni. Tangan Abian bergetar saat hendak membuka kain itu.

Deg

Jantung Abian berdetak sangat kencang, tubuh nya seketika melemas. Apa yang ia lihat? Itu tidak mungkin?

"APA-APAAN INI?!" Teriak Abian.

"Maaf ini rumah sakit, di mohon untuk tidak berteriak" ujar dokter.

"Saya membawa istri saya ke sini untuk anda sembuhkan bukan membunuh nya!"

"Kami tidak membunuh nya, ini memang sudah takdir."

"Kalian ini dokter kan? Harus nya kalian bisa menyembuhkan-nya!"

"Kami minta maaf--"

"SAYA TIDAK BUTUH MAAF KALIAN! YANG SAYA INGINKAN ISTRI SAYA BANGUN!" Bentak Abian.

"Abian! Sadar, lo harus ikhlas. Kalau lo kaya gini gimana Letta bisa tenang" ujar Doni.

"Lo diem! LO DIEM!"

"Letta... bangun yuk... lo tega ninggalin gue? Lo tega ninggalin semua nya, hm? Kalau lo pergi yang nemenin makan, tidur, sholat siapa? Yang mijitin gue pas mau tidur siapa? Ayok Letta bangun ya.... LETTA BANGUN AYOK BANGUN, LO GAK BOLEH TIDUR AJA, BANGUN. GUE BILANG BANGUN, BANGUN!"

"Abian!" Gertak Doni seraya menarik Abian.

"APA?! GUE MAU BANGUNIN LETTA!"

"GAK BISA ABIAN! LO HARUS SADAR, LO HARUS IKHLAS! Bentak Doni. Di keadaan seperti ini seperti nya hanya Doni yang bisa, yang lain hanya bisa menangis.

Mendengar perkataan Doni. Abian tersenyum miring.

"Oke, kalau Aletta pergi gue juga bisa pergi, gue gak mau Aletta pergi sendirian." Setelah mengatakan itu Abian berlari menuju rooftop rumah sakit. Doni yang melihat itu langsung berlari mengejar Abian.

"ABIAN!" Teriak Doni saat melihat Abian ingin melompat. Doni pun langsung menarik lengan Abian.

Plak

Doni menapar pipi Abian. "Lo jangan gila Abian! Lo pikir dengan cara kaya gini Aletta bisa bangun? Enggak!"

"Sadar Bian sadar, lo gak bisa kaya gini"

Abian tidak kuat menahan tangis nya. Seakan dunia ini mati bagi Abian. Ia kehilangan sosok wanita yang baru saja menjadi istri nya.

"ALETTA...!"

"ALETTA...!!!"

"Heh! Abian bangun, lu ngapain jerit-jerit woy, ini rumah sakit bukan rumah hantu!" ujar Farel.

"Astagfirullahaldzim..."

"Mimpi buruk?" Tanya Doni. Abian mengangguk.

"Mimpi apa?" Yanya Samudra.

"Aletta. Aletta mana?" Tanya Abian.

"Aletta udah di pindahin ruang rawat VIP" jawab Samudra.

"Dia baik-baik aja,kan?" Tanya Abian. Semua mengangguk. Melihat itu Abian segera pergi menuju ruangan Aletta.

Double ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang