Gundah

1.5K 147 33
                                    

Readerssssssssssssssssssssssss~

Aye, ketemu lagi dengan Nee UwU/

Kedatangan ane kemari dijam... 02.18 ini ingin memberikan kalian chapter baru~

Penasaran?

Skuy baca!

Boboiboy milik Monsta

"Carikan aku pacar": berbicara

'Hah? Anda kenapa?': berpikir/membatin

Enjoy~

#

Cahaya pamit pergi ke kamar setelah diberi pelukan oleh Api, yang mana itu sangat jarang terjadi sampai - sampai Air memegangi dahi Api apakah kakaknya itu sakit atau tidak, padahal dia kan yang sakit?.

Hadeh, dia hampir lupa kalau saudaranya ini mulai minim... kewarasan.

'Sial aku termasuk tidak waras gitu?!'

Kali ini dia sendirian tanpa Daun dan Air yang membuntuti, dikarenakan keduanya punya agenda tersendiri. Daun menggarap tugas kelompoknya bersama Api sedangkan Air memakan es krim Es-Teh-Hangatnya.

Bingung dengan merek es krimnya? Sama Cahaya juga bingung.

Dia juga tadi sempat diantar oleh Tanah sampai depan kamar, katanya takut jika dia tiba - tiba jatuh. Cahaya lagi - lagi hampir lupa kalau si tertua ketiga yang selalu mengkhawatirkan keadaan saudaranya. Cahaya menyempatkan diri untuk memeluk Tanah dan Tanah membalasnya dengan pelukan beserta ungkapan manis bahwa dia dan yang lainnya akan berbicara tentang perundungan/pembully-an itu besok dengan kepala sekolah.

Entah bagaimana nasib makhluk - makhluk itu ditangan saudaranya esok. Yang pasti Cahaya angkat tangan tak mau ikut serta.

Saat pintu tertutup itulah Cahaya membiarkan dirinya merosot duduk di depan pintu sambil memijat kepalanya. Kebiasaannya dulu untuk mengevaluasi hari - harinya mengambil alih dan berkesimpulan.

"Ahhhhh kacaunya hari ini...."

Cahaya memeluk tubuhnya, merasakan bekas pelukan saudara - saudaranya. Ingin sekali meminta lebih tapi dia akan terlihat out of character lalu saudaranya akan bertambah khawatir. Dia membencinya saat harus menjadi beban pikiran bagi mereka.

Mengatur kembali memori di otak mungkin lebih mudah, dibandingkan dengan mengatur perasaan di hatinya. Jika saja—

"Arrhghh aku berpikiran apa sih?! Lupa ingatan malah akan membahayakan mereka! Aku kesini untuk menyelamatkan mereka bukan untuk melarikan diri!" Solar mengucek kembali wajahnya. Menampar pipinya pelan.

Dia beranjak ke kasur lalu merebahkan diri. Sepertinya tubuhnya ini tidak puas rebahan dari tadi bersama Daun yang imut dan menggemaskan. Kakaknya yang satu itu benar - benar memanjakannya tadi dan sekarang dirinya ingin dimanja lebih oleh kakaknya yang lain.

"Beginikah rasanya apa yang telah hilang, kembali? Tak ingin lepas. Ingin sekali digenggam erat... tapi nanti putus...." Cahaya menghela nafas kembali karena masalahnya belum selesai.

'Apa aku bisa tidur tenang malam ini?'

Tidur adalah masalah yang selalu menghantuinya. Kegiatan yang seharusnya menenangkan itu malah menyiksanya. Melihat kejadian yang sama berulang - ulang terjadi ... memberikan luka mental yang sukar sembuh. Cahaya secara terpaksa memejamkan matanya berharap ingatan - ingatan itu bersimpati padanya.

Wajah - wajah mereka kembali dihiasi oleh luka yang terakhir Solar lihat. Cahaya mulai menyiapkan dirinya untuk menghadapi penyiksaan ini namun sedetik kemudian dia menemukan dirinya didalam mindscapenya.

Save and ProtectDonde viven las historias. Descúbrelo ahora