Tenangkan

2.3K 184 56
                                    

Hai, Readers~

Gimana kabar kalian????

Maapkanlah Author yang up lama

Shishishishi~

Seperti biasa kalau Author nongol berarti ada chapter baru

Nggak tahan mau baca kan?

Monggo

Boboiboy milik Monsta

Plot cerita milik Author

"Kurcaci atau ku caci?": berbicara

'Anj—ada dimana?': berpikir/membatin

Enjoy~

#

Kalian perlu tahu satu hal yang pastinya membuat orang muak dan ingin banget menyate si biang permasalahan adalah ketika perut meronta dan bau sedap makanan menggoda siapa saja yang menghirupnya. Apalagi makanannya didepan mata kalian tapi kalian tidak bisa memakannya!. Greget nggak tuh?!

"ASDJVKJBUDVBUEW!"

"Wah! Bang Api belajar bahasa alien darimana?"

"Daun, itu bahasa binatang kelaparan"

"Ckckckck, adek sendiri dikatain binatang, berarti anda binatang juga?" Gopal nyerocos menohok Angin yang gblk-nya mulai bangkit.

"Apah?! Aku binatang?! Sejak kapan?! Mana buktinya kalau aku dari telur!" 

 "Ini nih, akibat nggak mau minum susu tapi maunya minum Bay*** gilanya nggak ketulungan" salah satu cewek berkacamata berkomentar sadis ketemannya yang layak dipertanyakan kewarasannya.

Berkat kerecehan Angin semua orang meredakan amarah mereka yang ingin meninju orang biadab yang berani sekali membuat mereka menunggu lama untuk makan. Mereka juga curi – curi pandang ke koridor yang menghubungkan kantin dengan kelas dan lapangan.

"Mana dah si kebo? Tumben lama, biasanya kalau soal makanan dia nomor satu" Api menggerutu.

Tidak seperti biasanya Air dan Cahaya lama, biasanya mereka akan langsung kesini. Jelas, ada yang tidak beres.

"Apa Kak Air dapet hukuman lagi gara – gara ketiduran?"

"Tapi seharusnya Cahaya dan Fang sudah ada disini" balas perempuan berhijab pink.

"Manalah mereka itu, ini sudah sepertiga waktu istirahat" si emak berkicau.

"Betulah! Sudah tak sabar mau mencoba kuenya Angin nih!"

"Kamu tuh asik makan aja" Ying menjitak Gopal.

Lama mereka menunggu ketiga orang tersebut tapi sayangnya tak kunjung datang.

"Biar sini kucari mereka bertiga, awas saja kalau lupa kusetrum mereka" lagipula Petir mulai lelah melihat tingkah saudara kembar nomor 2 yang mulai nggak beres.

'Kenapa sih punya saudara sedeng amat?'

"Janganlah kak, kasihan Kak Air dan Cahaya nanti..."

Petir mengacang dan meninggalkan mereka, mencari keberadaan dua adiknya dan satu temannya itu. Tak disangka ia bertemu dengan Fang dibelokkan koridor lapangan.

"Dariman--.." belum selesai bicara, Fang langsung menggeretnya dengan terburu – buru.

"Petir! Adek lu yang narsis, dia--..." Petir membelalakkan matanya dan langsung menuju arah Fang datang.

Save and ProtectWhere stories live. Discover now