DuaPuluhLima

101 22 3
                                    

[Mohon maaf kalo nggak jelas, hehehehe....]

🍀 Sabtu, 1 April 2023 🍀

Pukul 10 pagi di desa yang bernama desa Bumi. Irfan dan Marapati Argamana tengah berdiri di depan beberapa penduduk desa yang berada di dekat pintu keluar desa.

"Kalian berdua benar-benar akan pergi dari desa ini?" tanya pemilik desa itu.

Marapati Argamana mengangguk dengan seutas senyum manis. "Aku akan berani menghadapi dunia yang menakutkan ini. Aku tidak bisa terus diam dan membiarkan kebenaran tertutup. Sudah cukup lama aku bersembunyi dalam ketakutan. Maka dengan begitu, aku ingin mengakhiri semua ini." ujar Marapati Argamana.

Irfan yang berada di dekat Marapati Argamana itu, tersenyum senang. Melihat bagaimana akhirnya Marapati Argamana berani untuk menunjukkan dirinya dan mengungkapkan kebenaran dengan ketakutan akan berakhir mati.

"Aku akan pergi. Hanya dengan berdiam diri semalaman di tempat ini sudah membuat ku tenang dan memikirkan dengan baik hidup ku. Bahwa, bagaimana pun kesakitan dunia ini, masih ada yang bisa memberikan pertolongan kepada ku." ucap Irfan Bactiar dengan senyum tipisnya.

Keduanya memilih untuk pamit pergi dari desa itu dan kembali keluar. Untuk mengungkap kebenaran kasus Artikel mematikan yang telah merenggut banyak nyawa.

"Tunggu!!"

Seorang perempuan berlari dengan napas terengah-engah itu dengan membawa dua  koper dan tas ransel yang berada di pundaknya.

"Niken, untuk apa kau membawa semua itu? Apa kau akan ikut pergi dari desa ini?" tanya pemilik Desa.

Niken Ramawati yang berusaha untuk bernapas dengan benar setelah berlari itu mengangguk kecil. "Ya. Aku akan ikut pergi dari desa ini."

"Kenapa tiba-tiba?"

"Aku sudah menemukan penolong hidupku dan aku tidak ingin membiarkan kesempatan untuk membuat diriku lebih percaya diri lagi, hilang begitu saja." ucap Niken.

"Siapa?"

"Irfan Bactiar." ucap Niken. Semuanya langsung melihat Irfan yang diam membeku itu.

Sebenarnya pada malam hari tadi.

"Irfan! Bisa buka pintu, tidak? Apa kau sudah tidur?" Niken Ramawati mengetuk cukup keras pintu tempat dimana Irfan tinggal.

"Aku ingin berbicara sesuatu dan menanyakan sesuatu. Keluarlah!" Tidak butuh waktu lama hingga pintu terbuka menemukan Irfan yang bingung dengan kedatangan Niken.

"Ada perlu apa? Kau belum tidur?" tanya Irfan di ambang pintu.

"Kau datang kesini untuk melakukan misi, bukan?" Kalimat dari Niken membuat Irfan terkejut dan laki-laki itu segera menarik masuk Niken dan menutup pintu.

"A--apa? Bagaimana kau tau?"

"Aku mengetahuinya, kau mengikuti kak Marapati Argamana pasti karena ada sesuatu, bukan? Bahkan aku juga mendengar jelas apa yang kalian berdua bicarakan."

"Niken,"

"Aku memikirkan ini cukup lama, dan sepertinya aku tidak bisa tinggal diam."

Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang