3.1 After Story

33 3 2
                                    

Point of View: No One (Orang ketiga)

Point of View: No One (Orang ketiga)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagus. Lo balik ke Jakarta gak bilang – bilang sama gue," celetuk Nathan sambil bersandar di pintu kamar Luna membuat sang empunya menoleh dan terkekeh.

"SUPRISEEE!" seru Luna sambil merentangkan tangannya dan memberikan cengirannya.

Nathan tersenyum kecil sambil berjalan memasuki kamar Luna. Ia duduk di pinggir tempat tidur Luna sambil melihat Luna yang sibuk dengan koper dan barang – barang lain. Nathan mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kamar Luna. Rasanya sudah lama sekali lelaki itu tidak berkunjung ke sini. Walau demikian, tidak ada yang berubah dari kamar ini. Ruangan ini masih menjadi ruang bernuansa merah muda yang salah satu dindingnya dipenuhi oleh foto – foto sang pemilik kamar dan orang yang ada di kehidupannya. Termasuk foto bersama Nathan tentu saja.

Setelah insiden 2 tahun lalu yang membuat Luna pergi dari Jakarta, ini pertama kalinya mereka benar – benar bertemu. Selama ini, jika Luna pulang ke Jakarta ia tidak memberitahu Nathan atau kalaupun memberitahu Nathan, lelaki itu pasti sedang disibukan dengan urusannya di kampus atau hal lain membuat mereka sulit untuk bertemu. Akhirnya mereka hanya bertukar pesan atau ya bertemu via virtual.

Banyak yang sudah berubah semenjak Luna pergi. Termasuk tidak ada lagi Luna yang menghindari Nathan. Kini, ia bisa mengobrol dan bercanda tawa dengan lelaki itu seperti dahulu. Bedanya, rasa yang sempat membuat pertemanan mereka nyaris putus itu sudah tidak ada lagi dalam diri Luna.

"Oleh – oleh gue mana?" tanya Nathan.

"Gaada," ucap Luna enteng. Nathan memberenggut mendengarnya.

"Jahat banget lo!" seru Nathan. Luna terkekeh sambil mengangkat sebuah paperbag kecil.

"Adanya buat Cantika, wlee!" balas Luna sambil menjulurkan lidahnya membuat Nathan mendengus.

Luna kini sudah berteman dekat dengan Cantika. Bahkan saat Luna pulang ke Jakarta, ia lebih sering menghabiskan waktunya dengan Cantika dibandingkan Nathan. Cantika sendiri menerima keberadaan Luna dengan gembira. Sangat gembira.

Cantika itu emang dasarnya baik banget. Saat ia tahu perihal insiden sakit hatinya Luna, dari Nathan tentu saja, ia justru meminta maaf pada Luna. Meminta maaf karena sudah menjadi penyusup di hubungan Luna dan Nathan yang sebenarnya terdengar konyol. Penyusup apanya?! Toh memang sejak awal Luna dan Nathan kan memang tidak ada hubungan apapun. Hanya sebatas sahabatan saja.

"Lunaaa!" seru seseorang dari arah pintu kamar Luna membuat Luna dan Nathan menoleh.

"Aaaa.... Cantikaaa!" seru Luna. Pas sekali orangnya datang.

Luna dan Cantika pun berpelukan melepas rasa rindu padahal baru beberapa bulan yang lalu mereka bertemu saat Luna pulang juga. Sejujurnya, semenjak SD dulu Luna merupakan orang yang ingin sekali Cantika jadikan teman. Luna dimata Cantika saat itu adalah orang yang lucu dan menggemaskan. Namun, karena perempuan itu lebih suka menyendiri dan bermain dengan Nathan, membuat Cantika mengurungkan niatnya untuk mengenal Luna lebih jauh.

Saat tau ia akan dijodohkan dengan Nathan, Cantika pun senang. Ia pikir dengan begini akhirnya mereka bisa berteman baik. Namun siapa sangka, ternyata ada insiden yang tidak mengenakan ini. Syukurlah mereka bisa menyelesaikannya dengan baik – baik.

Nathan yang melihat kedua perempuan yang berseru heboh di hadapannya itu tersenyum.

"Gue juga ikutan dong!" seru Nathan sambil bangkit dan merentangkan tangannya membuat Luna dan Cantika langsung menatapnya horror.

"MAKAN TUH IKUTAN!" seru Luna sambil melempar boneka yang berada dijangkauannya pada Nathan membuat lelaki itu jatuh ke kasur karena tidak memperkirakan lemparan itu.

"Aduuh..." erang Nathan. Luna berdecak.

"Calon tunangan kamu tuh," celetuk Luna pada Cantika. Cantika terkekeh.

"Sahabat kamu tuh," seru Cantika.

Akhirnya mereka saling memandang dan tertawa. Nathan yang melihatnya tersenyum. Ia bersyukur Luna kembali menjadi sosok yang ia kenal dulu setelah insiden tidak mengenakan itu.

Semoga lo segera bertemu dengan kebahagiaan lo ya, Na..

Semoga lo segera bertemu dengan kebahagiaan lo ya, Na

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author's note:

Dengan ini, kisah Luna dan Nathan yang diperankan oleh Eunha dan Mingyu berakhir :)

Nah, another cerita baru untuk pembaca lama dan kisah cinta pertama yang tidak berhasil. Gimana teman - teman? Buat kalian yang mengalami pahitnya cinta pertama, kalian lebih relate sama cerita Farel atau Luna nih? Kalau aku jujur udah lupa kisah cinta pertama aku hahaha..

Anyway.. JANGAN LUPA BAHAGIA!!!

Terima kasih sudah mengikuti kisah ini♥

Between You & IWhere stories live. Discover now