Alibi

4K 354 3
                                    

Yolo author balek, aduh deg degan sieun aku. Bising kena hujan aka hujat 😩👆

Jadi author mo bilang hapunten aja ya kalo chap sebelumnya menyinggung walau menurut saya tidak menyinggung, author menolak untuk menyinggung 🤳

Kalo kepo sama chap sebelumnya itu sih derita luwh wikiwiwi canda maniez.

Kalo kepo bisa komen aja, nanti author kasih ingpo buat chap sebelumnya, tapi mau berfikir dulu 5 kali lipat biar gak ti sungkruk ygy.

Jadi langsung aja lanjut lah ceritanya!



















Author lupa chap sebelumnya Ampe mana...


















Ray bisa melihat, betapa nyenyaknya kai saat dirinya mengusap lembut pipinya. Jantungnya berdegup lebih dan lebih dan lebih kencang, sakit. Itu lah yang dia rasakan, rasa sakit yang membuatnya senang.

"Maafkan aku nona."

.

Di pagi hari yang cerah, ke dua sejoli berbeda gender itu masih berbalut selimut untuk menghangatkan badan mereka, sebuah guling yang berada di antara mereka menandakan sebagai batas antara ke duanya.

Tak lama dari itu...

TOK TOK TOK

Ketukan tak nyantuy itu berasa dari luar pintu Dengan suara bising samar samar dari luar sana, tanpa fikir panjang kai langsung membuka matanya lebar lebar dan menggeplak dahi Ray sampai berwarna merah.

"Awshh..." Rintih Ray saat merasa sakit di dahinya.

"Oi, cepat sembunyi" Ray tanpa pikir panjang langsung bergegas menuju Walk in closet dan bersembunyi di dalam sana dengan mata menutup dan wajah bantalnya yang masih terlihat...imut.

Kai kemudian menetralkan wajahnya dan berjalan menuju pintu untuk membukanya.

GUBRAK

Trio bontot jatuh di depan kai saat pintu di buka. Dengan gerakan cepat dia mengangkat ketiga bocil itu dan mendudukan mereka di pinggir kasur yang masih berantakan.

"Kenapa?" Tanya kai kepada tiga bocah itu, ketiga bayi itu hanya menatap satu sama lain seakan sedang berbicara melalui tatapan mata dengan kepala yang mengangguk ngangguk kecil.

"Tadi Xiel di suruh bangunin kak kai sama grandma. Tapi Ciel sama lyra mau ikut, karena xiel gak mau yang bangunin kakak itu Ciel atau lyra. Jadi kita lari larian terus lyra bilang siapa yang pertama bangunin kak kai berangkat sekolah bareng!" Ucap Xiel yang di balas anggukan oleh Ciel dan lyra.

"Lalu gunanya mobil untuk ala" ucap kai sambil menggelengkan kepalanya.

"IYA YA! kan kita punya mobil heheheh" ketiga bayi kematian itu pun tertawa, Kai berjalan menuju toilet sebagai alibi agar trio bontot scepat keluar dari kamarnya.

"Kakak mau kemana?" Pertanyaan lyra membuat si kembar juga menatapnya.

"Mandi" jelas kai dan di balas anggukan oleh ketiganya.

"Kita tunggu kakak di bawah oke! Bye bye" ucap Ciel sambil bangkit dari kasur milik kai.

Cklek

Suara pintu di tutup menandakan bahwa ke tiga bocah itu sudah keluar dari kamar milik kai.

"Untung mereka percaya." Gumam kai sambil memposisikan dirinya di sofa empuk yang berdekatan dengannya, matanya mulai tertutup lagi dengan tangan menopang dagunya agar tak terjatuh.

"Tuan, apa yang anda lakukan". Ray lngsung keluar dari persembunyiannya dan merebahkan diri di kasur empuk milik kai, dia merasa lega setelah ke tiga bocil itu keluar kamar, dia serasa sedang mencuri sesuatu saja sampai ngumpet ngumpet

Setelah berdiam diaman selama beberapa menit akhirnya Ray menoleh ke arah kai.

"Ternyata dia tidur..." Gumam Ray sambil memperhatikan kai.

"Nona." Ucap Ray sambil mengguncang guncang lengan kai.

"Hmm!" Dehem kai kesal sambil mengerjao ngerjaokan matanya.

"Tuan, aku punya rencana. Bagaimana kalau kita beralibi memiliki hubungan seperti berpacaran??..." usul Ray walau dia sendiri merasa agak aneh dengan idenya.

"Aku sudah punya rencana." Balas kai dengan wajah bantalnya.

"Apa rencana anda nona?" Tanya Ray penasaran.

"Kan ku katakan bahwa aku memungutmu di kolong jembatan." Balas kai sambil menyenderkan punggungnya di sofa.

"Tidak tidak! Bagaimana bisa kamu mengatakan itu pada keluargamu tuan." Ucap Ray kesal lalu memalingkan tubuhnya ke arah kiri untuk menatap kai langsung.

"Kenapa? Gak suka." Ray masih menatap kai kesal, bagaimana bisa tuan nya ini mengatakan kalau dia di pungut di kolong jembatan. Memangnya dia apaan di pungut pungut segala!

"Bagaimana jika anda pura pura menambarakku tuan, lalu mengatakan bahwa anda akan merawat saya sebagai bentuk tanggung jawab Anda?" Usul Ray dan di balas anggukan oleh kai.

"Aku suka ide itu, sudah lama aku tak menabrak seseorang." Kai tersenyum mengerikan dan membuat Ray menjerit mengatakan tidak sambil berlari lari mengelilingi ruangan.

'Lelaki gila no.2' batin kai.

"Kenapa anda begitu kejam tuan, saya kan bisa membuat luka palsu dengan teknologi. Mengapa aku harus merasakan kesakitan huhu." Ray berpura pura menangis sambil mengusap air mata tak kasat mata nya.

"Aku bersiap siap dulu, kamu bisa memakai pakaianku." Ucap kai lalu pergi menuju toilet.

"Sungguh tuan yang tak peka, padahal aku berharap dia mengatakan bahwa aku kekasihnya..." Gumam Ray setelah melihat kai memasuki kamar mandi.

"Hmm, dari pada bingung lebih baik aku mencari pakaian yang paling mahal huwahahahahahah UKHUK-"

"Air liur sialan, bagaimana bisa aku tersedak karena tertawa. Tck, Sial sekali." Gumam Ray sambil mengerucutkan bibir pinknya.

Ray berjalan sambil sedikit meloncat loncat menuju walk in closet, dia harus memilih baju termahal dan terkeren milik kai!



















Dah dulu aja ya, lanjut chap selanjutnya mazze.

Agak ngelek nih hp author gegara kecemplung selokan. Jadi ya udh asal gak mati GPP lah (⇀‸↼‶).

Mission To Protect AntagonistWhere stories live. Discover now