tiga belas

5.6K 501 5
                                    

Author kasih tahu lagi : kalau mulai sekarang up per chap nya gak bakal panjang panjang kaya chap sebelumnya.

Mohon maaf sebelumnya kalau agak kecewa, tapi author usahain buat double up tiap hari Jumat.

















"POKOKNYA YANG DULUAN NYAMPE BEBAS MAU NONTON APA AJA" Teriak lyra.

"CIEL PASTI MENANG!"

"XIEL LAH YANG MENANG"

"ENGGA KALIAN BERDUA BAKAL KALAH SAMA LYRA."

DUG DUG DUG DUG BRAK

.

Bukannya sampai ke bawah. Mereka malah jatuh dengan sangat estetiknya karena tersandung.

"Eh, ehhh. Kak kai, ini ingus Xiel berdarah. Kakak! Cepet ambil P3K kasian Gimana kalo ingusnya kehabisan darah." Ucap Xiel panik karena khawatir jika nanti ingusnya akan kerempeng kalau kekurangan dara.

'Waduh, bahaya kalau ingusnya kekurangan darah bisa bisa jadi mumi.' kai mendekati xiel sambil membawa beberapa lembar tisu dari atas meja.

"XIEL JANGAN MATI!!" Teriak lyra yang panik. Sedangkan Ciel merasa sedikit bersalah karena mengusulkan balap lari ini.

"Nanti kita infus ingus Xiel biar gak jadi mumi." ucap kai sambil mengelus kepala xiel dan menggendongnya di tangan kanan. Lalu Kai menggendong Ciel di tangan kirinya dan menyuruh lyra naik di punggungnya.

Kai mendudukan trio bontot di sofa yang tadinya di duduki Bima, Gilang dan farel. Namun mereka kai usir karena prioritas utamanya adalah ingus Xiel yang akan jadi mumi.

"Sakit?" kai melihat tangan kaki kepala trio bontot takut takut mereka terluka.

"Ini ini Liat! Tangan lyra perih. Tuh liat ASTAGA ternyata gak kenapa Napa heheh" kai memasang wajah datar andalannya kepada lyra, yang di tatap datar seperti itu hanya terkekeh sambil mengusap belakang kepalanya.

"Ini ini kak, liat liat. Kaki Ciel ada warnanya. Tuh tuh, unggu!" Lengan Ciel menunjuk mata kakinya yang berubah warna menjadi ungu.

"Kakinya Ciel punya pewarna alami ya" gumam kai.

"Wah, jangan jangan ini bakat terpendamnya ciel!" Ucap Ciel bangga

"Kerennn, Ciel kamu kharus ikut acara pencari bakat!" Usul lyra.

"Ada apa kak?" Lucas berjalan menghampiri saudara saudaranya.

"Abang tau gak, tadi tuh kan kita lari lari balapan. Terus lyra malah nimpa xiel, jadi ingus xiel berdarah. Jadi idungnya di sumpel!" Jelas xiel dengan heboh.

"Makanya, jangan lari lari." timpal Noah yang baru saja datang dan mendengar perkataan xiel.

"Kan kita lari lari biar tau siapa yang menang, xiel pengen nonton gumball. Ciel pengen nonton Spongebob tapi lyra pengen nonton Adventure Time! Jadi yaudah deh Ciel usulin buat lomba lari, eh malah jatuh." Jalas Ciel pada Noah.

"Nah, Ciel bis atau bakat terpendam Ciel karena jatuh loh!" Ucap Ciel bangga, Noah dan Lucas tertarik dengan pnyang Ciel katakan langsung mendekat ke arah Ciel.

"Liat, mata kaki Ciel ada warnanya, kak kai bilang kalo Ciel punya pewarna alami!" Lanjutnya dengan heboh, lyra, xiel dan ferel pun bertepuk tangan.

"Gila, gw iri cuy." Ucap farel tiba tiba nimbrung.

'perkumoulan manusia gila no.1.' batin kai yang melihat interaksi orang orang di sebelahnya.

"Itu memar dek, bukan pewarna alami." Ucap Lucas sambil memijit pangkal hidungnya karena pusing akan tingkah adiknya yang ajaib Bim to'ib ini.

"Tapi kata kak kai itu pewarna alami loh, kakak pembohong!" Ciel memalingkan wajahnya dari Lucas sambil menggembungkan pipinya.

"Kata grandma kita harus menjauh dari pembawa dampak buruk, jadi kita harus...?" Ucap lyra memperpanas keadaan.

"Jauhin kak Lucas!" Ucap ke tiganya kompak.

"Wah ajaran nenek kalian bagus ya, gabung circlenya dong." Farel ikut duduk berdempetan di kursi panjang itu sambil berbincang bincang dengan ke tiga nonton keluarga Lawellyn.

"Berasa dunia milik mereka aja." Gumam bima.

"Biarkanlah, umur segitu emang lagi lucu lucunya bund." Ucap Gilang bercanda.

"Piihyara piihyara papaparara piihyara piihyara papaparara" lagu opening chibi Maruko Chan pun terdengar dari tv. Intensi orang orang melihat ke arah kai yang sedang sibuk memandangi tv.

'ternyata, selera orang yang nyeremin ini gak senyeremin dirinya. Ternyata....yasudahlah' -farel

'kak kai..ternyata suka film kartun." -lucas

'tak bisa berword word' Gilang

'wahh, kebetulan film fav nih' -bima

'ku kira selera kak kai itu selera bapak bapak' -noah

"Wah, film apa nih" tanya trio bontot + farel yang baru gabung circle.

"Chibi Maruko Chan." Balas kai dengan pandangan mata masih terfokus menonton film favnya, cahaya dari televisi itu membuat kulit putih mulus milik kai terkena cahayanya membuat dirinya terlihat lebih menawan dari sebelumnya.

"Wahhh, kak kai Syantikan ya" bisik lyra pada si kembar + farel.

"Iya bener." balas Ciel.

"Kalo kak kai punya pacar gimana ya, xiel gak rela kak kai di ambil orang." xiel memilikirkan detik detik di mana ketika kai menikah ia tak bis bertemu lagi dengannya.

"Gw jadi sodara kalian boleh gak sih." Ucap farel.

"Gimana caranya?" Tanya xiel.

"Hmm, kalo bagikan ada di perut ibu. Jangan jangan farel harus masuk perutnya Bunanya lyra?!" Ucap lyra panik.

"Ihh! Gimana cara masuknya, masa harus di makan." Timpal xiel.

"Engga kalian salah, bayi itu bukan dari perut ibu tau." Ucap farel.

"Terus dari mana?" Tanya Ciel.

"Dari rumah sakit!" Jawabnya bangga.

"Oh iya ya! Hahahaha." Keempat orang itu tertawa terbahak bahak dengan jokes mereka sendiri, sedangkan yang lainnya hanya menatap mereka maklum.

"Tim keamanan 1, jaga sekeliling mansion jangan sampai penyusup masuk.". Ucap salah satu bodyguard yang berlalu lalang di mansion.


















Sekian aja dulu buat chap ini, hope you enjoy..

Bye bye~

Mission To Protect AntagonistWhere stories live. Discover now