42. END

506 38 14
                                    

Karena ini udah End, chapternya panjang yaa.
Selamat membaca 🥰

Selamat membaca 🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

" Duh silau silau!!!"

Karina ngeliattin Winter dengan ekspresi gelinya. " Paan sih lo."

" Padahal udah lama dipakeknya. Gatau kenapa masih silau aja di mata gue."

Winter mana mungkin b aja ngeliat cincin berkilauan yang melingkar di jari manis Karina. Apalagi harganya yang sudah pasti fantastis, bikin siapapun yang melihatnya mengiri, termasuk teman-teman satu kelasnya.
Untung Karina sudah handal berdalih waktu ditanya-tanya soal cincin itu. Karina bilang, cincin itu hadiah dari mamanya.
Bodo amat mereka mau percaya atau nggak. Karina tidak mau ambil pusing.

" Jadi gimana?" Winter ngambil kursi lalu dia taruh di samping Karina.

" Apanya?" Karina dari sejak 10 menit yang lalu, sibuk menggeser layar hapenya ke samping, ke atas dan ke bawah.

" Kalian kapan nikahnya?"

" Belum tau. Yang pasti bukan sekarang."

" Kalo itu gue juga tahu, bambang. Maksud gue, spesifiknya kapan gitu loh."

" Gue belum tahu, Winterrrr."

" Kok belum tahu sih. Kalo udah di kasih cincin lamaran itu artinya gak lama lagi lo bakalan nikah, dongg."

Karina menghela." Lo sebenernya paham ga sih sama omongan gue?"

Dengan polosnya Winter menjawab, " nggak."

" Astaga. Intinya tuh, selama gue masih sekolah, gue gak akan nikah sama Om Jaehyun. Pahammm? Atau masih nggak paham juga???"

" Ck. Iya iya paham. Santai aja kali. Kan cuma nanyaaa."

" Lagian jadi orang banyak tanya banget."

" Ih emang ga boleh ya bestie lo ini pengen tau?"

" Shhhtt udah. Diem. Jangan ganggu gue."

Winter mengerucutkan bibirnya. Bete, gadis imut itu mengalihkan perhatiannya ke arah jendela.
Diluar sana, ada anak klub sepak bola lagi main di lapangan. Ngeliat Sungchan di antara para pemain, Winter jadi teringat sesuatu.

" Oh ya Kar."

" Hmm."

" Soal Sungchan gimana?"

Gerakkan tangan Karina menggeser layar ponsel terhenti.

" Kalo lo menikah sama Om Jaehyun artinya....."

" Hmm...Gue tahu lo mau ngomong apa." Karina naruh hapenya dengan lesu. Dia yang tadinya bersemangat memantau aplikasi belanja, sekarang banyak menghela napas. " Sebetulnya gue udah lama mikirin soal itu."

Father or Son? [END]Where stories live. Discover now