34. Usaha dan Restu pt.1

361 50 12
                                    

Yok yokk 10k sebelum tamattt xixixi

Yok yokk 10k sebelum tamattt xixixi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Apa?!"

Yuta tidak salah dengar, kan?
Barusan rekan bisnisnya ini bilang dia sedang menjalin hubungan dengan...Karina?

" Maaf, pak. Bisa ulangi sekali lagi?" Yuta sampai minta Jaehyun mengulangi ucapannya, supaya tidak ada kesalahan.

" Jadi saat ini, saya sedang menjalani hubungan dengan anak bapak. Karina."

Begitu Jaehyun menegaskan kembali, Yuta dan Ria makin shock lagi.

" Bapak serius?! Bapak dan...anak saya?" ujar Ria tidak percaya.

" Benar."

Sepasang suami istri itu langsung menoleh ke arah Karina. Tatapan keduanya seolah minta penjelasan. Hanya saja, Karina tidak punya kemampuan untuk melakukan itu.

" Saya tahu, anda sekalian pasti terkejut. Saya mengatakannya sekarang, karena saya pikir, orang tua Karina berhak tahu. Supaya nantinya tidak terjadi kesalahpahaman."

" T-tunggu sebentar, pak." Yuta berusaha mencerna perkataan Jaehyun baik-baik. " Apa maksud bapak? Bapak sedang menjalani hubungan dengan anak saya? Hubungan seperti apa??"

Dengan ekspresi datar namun serius, Jaehyun menjawab. " Saya dan anak bapak berpacaran, pak."

" APA?! PACARAN?!"

Jaehyun mengangguk.

Hebat, ya.
Jaehyun sama sekali tidak ragu menjawab pertanyaan Yuta. Berbanding terbalik dengan Karina.

Sepertinya Jaehyun sudah mempersiapkan diri dengan sangat matang, sebelum ia datang menemui kedua orang tua Karina.

" Karina. Benar apa yang dikatakan Pak Jaehyun?"
Sekali lagi, Ria dan Yuta menengok ke arah anak sulungnya. Berharap Karina mau buka suara.

Namun gadis berumur 18 tahun itu, masih takut-takut.

" Karina. Jawab." desak Yuta.

Sayangnya, tatapan mematikan itu tidak bisa Karina hindari.
Mau tidak mau, Karina harus mengikuti skenario yang telah dirinya dan Jaehyun buat.
" I-iya pa, ma. Bener apa katanya Om Jaehyun...." jawab Karina, pada akhirnya.

" Astaga....." Yuta sampai kehabisan kata-kata. Tidak pernah menduga, dia akan mendengar pengakuan mengejutkan semacam ini.

" Maaf sebelumnya. Boleh saya bertanya?" izin Ria, bermaksud mewakili suaminya yang tengah kebingungan.

" Iya. Silahkan."

" Bagaimana anda dan anak saya bisa berpacaran?" Ria berusaha tenang. Dia mau mendengar kronologinya dulu, sebelum berpikir yang tidak-tidak.

" Awalnya, saya tidak pernah mengira, saya dan Karina bisa pacaran. Saya pun paham, anda sekalian pasti berpikir, kalau hubungan kami terdengar sangat mustahil dan tidak masuk akal. Saya juga memiliki pemikiran yang sama waktu itu. Karena jelas, saya adalah papanya Sungchan. Teman sekelas Karina. Ditambah umur saya dan umur Karina yang terpaut sangat jauh, menjadi faktor utama mustahilnya hubungan kami. Tapi...seiring berjalannya waktu, perasaan itu perlahan-lahan hadir dan semakin bertumbuh besar. Walau saya sudah mencoba untuk melupakan perasaan itu dan mencoba berpikir realistis, tetap saja, usaha saya gagal. Saya tidak bisa melupakan Karina. Dan saya tidak bisa melepaskan Karina semudah itu."

Father or Son? [END]Where stories live. Discover now