" Lo bisa ga sih mainnya jangan egois! Kita kan tim! Saling bagi tugas, dong!" tegur Haruto.
" Gue nggak egois! Gue gak oper bolanya, karena gue yakin gue bisa cetak skor!"
" Tapi ujungnya meleset, kan? Makanya gue suruh lo oper! Terus satu lagi. Lo bisa ga sih, mainnya gausah pake emosi? Nendang bola aja sampe kayak gitu! Gimana kalo dindingnya rusak? Entar kita disuruh ganti rugi! Bukan cuma itu, tendangan lo tadi juga bisa membahayakan nyawa orang lain!"
" Gini, ya. Kalo menurut lo gue egois, oke. Gue akui gue salah. Tapi kalo emosi, gue nggak emosi, kok! Gue main kayak biasanya!"
Haruto menggeleng. " Hari ini lo mainnya jelek banget. Gue gamau main sama orang yang egois dan emosian. Saran gue, mending lo istirahat dulu. Tenangin diri lo. Biar Jay yang gantiin."
" Gue gamau! Gue masih mau main!"
" NGGAK. Jay gantiin lo."
" Lo kenapa sih? Ada masalah apa sama gue, hah? Kenapa jadi tiba-tiba Jay gantiin gue?"