38. Fokus Belajar

297 41 7
                                    

Ujian semester telah dimulai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ujian semester telah dimulai.
Begitu juga dengan kesepakatan Jaehyun dan Karina.
Sudah dua hari berlalu, kesepakatan itu berjalan.

Karina mati-matian menahan keinginannya untuk bertemu dengan Jaehyun. Walau mereka masih sering mengirim kabar, tetap saja, Karina ingin melihat wajah kekasih tampannya secara langsung!!

" Ahhhh mau ketemu sama Om Jaehyunnnnn!!" rengek Karina.

" Baru dua hari loh padahal. Kita aja ujiannya seminggu," Berbeda dengan Karina yang sejak tadi uring-uringan, Winter memanfaatkan waktunya untuk belajar. Sayang, sudah jauh-jauh datang ke perpustakaan kota.
" Daripada lo ngerengek ga jelas, mending lo bantuin Sungchan tuh." tunjuk Winter.

Tak jauh dari tempat duduk mereka, ada Sungchan sedang dikerumuni oleh banyak perempuan. Sungchan terlihat sangat kewalahan menghadapi para fans.

" Lo sih. Udah gue bilangin juga. Mending kita belajar di perpustakaan sekolah daripada disini. Jadinya begitu, kan!" Karina malah nyalahin Winter.

" Eh. Perpustakaan sekolah itu bukaknya cuma sampe jam 4 sore. Kalo di perpustakaan kota kan kita bisa sepuasnya! Udah deh! Mending lo bantuin Sungchan sana! Kasihan dia!"

" Kenapa nggak lo aja?"

" Selagi ada lo, kenapa harus gue?"

Karina berdecak kesal. " Nyebelin banget jadi orang."

" Salahh. Yang bener itu, imut banget jadi orang." ralat Winter.

" Amit-amit!!"

" Udah sana bantuinn!"

" Iya iya!!" Walau masih terlihat enggan, Karina tetap datang menolong Sungchan.

" Sungchan boleh minta nomornya???" pinta salah seorang perempuan mengenakan seragam sekolah lain.

" Maaf. Gabisa." tolak Sungchan.

" Kenapaa?? Aku ngefans banget sama kamuu."

" Gue gabisa ngasih nomor gue ke sembarang orang."

" Yaudah! Kita sefollowan aja yuk di instagram!!"

" Soal itu..."

" EHEM!" Suara deheman keras yang disengaja, mengalihkan perhatian mereka. Siapa lagi kalau bukan Karina. " Ga liat ya, itu tanda apa?" Karina menunjuk tanda peringatan di dinding. " Ga boleh berisik. Kalo berisik, katanya bisa kena denda loh!"

" Hah? Masa, sih?" sahut salah satu dari mereka tidak percaya.

" Beneran. Tadi gue lihat, ada yang ditegur karena berisik, terus kena denda!"

" Y..ya ampun..."

" Mau didenda??"

Berkat bualan Karina, kerumunan itu mengambil langkah mundur. " Ayo kita balik..."
Dan akhirnya, mereka pun menyerah.

Father or Son? [END]Where stories live. Discover now