19. Maaf

259 20 1
                                    

Perjalanan cinta yang tadinya telah usai.

Perjalanan cinta yang tadinya telah usai

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

19. Maaf

"Ai seharusnya kita nyanyi lagu romantis, bukan malah lagu yang maknanya tragis kaya gini." Aira tertawa ia mengangguk membenarkan, mereka selalu menyanyikan lagu galau yang bercerita tentang sepasang kekasih yang harus berpisah dan salah satunya merasa hampa.

"Tapi lagu barat tuh emang enakeun, walaupun artinya begitu," kata Aira diangguki oleh Radit. Radit kembali memetik senar gitarnya ia menatap Aira yang berada di depannya tengah menompang pipi.

Suara Radit mengalun indah di telinga Aira, lelaki itu memang berbakat dalam bernyanyi dan memainkan alat musik

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Suara Radit mengalun indah di telinga Aira, lelaki itu memang berbakat dalam bernyanyi dan memainkan alat musik. Aira jadi suka dengan musik karena Radit, apapun yang Radit gemari Aira ikut menyukainya sebab Radit selalu menjelaskan secara detail tentang apa yang ia sukai sampai Aira juga tertarik.

"I love you, Ai." Aira tersenyum malu, matanya sampai terpejam tapi senyuman di bibirnya masih ada, Radit sampai terkekeh dia begitu lucu.

"Kenapa gak dibales?" tanya Radit menaikan alisnya, Aira kembali membuka kelopak mata.

"Tanpa dibales kamu pun udah tau," kata Aira kikuk, Radit ikut tersenyum ia meletakan gitar di pojokan dekat ia duduk, lalu dia menarik kedua tangan Aira agar tubuh gadis itu menempel dengan tubuhnya.

"Jangan pernah pergi, kamu udah janji bakal sama aku terus," bisik Radit kemudian mengecup kening Aira lama. Aira meresponnya dengan anggukan, ia melingkarkan tangannya di perut Radit memeluk lelaki itu begitu erat. "Kamu juga," cicitnya.

Untung di ruangan musik sekolah tidak ada siapa-siapa, mungkin jika ada mereka sudah heboh. Memang Radit dan Aira sepakat tidak memberitahu teman-temannya jika mereka berpacaran, biarlah mereka tahu sendiri.

Aira menghela napas lelah, ia memandang lurus jendela kamarnya yang tengah menampilkan rintik hujan, sudah dua minggu Aira tidak mendapat kabar dari Radit bahkan ia berani menurunkan egonya untuk menghubungi Radit lebih dulu, tapi sama sekali tidak mendapat jawaban dari Radit bahkan ponselnya sama sekali tidak aktif. Antara khawatir, kesal dan marah menjadi satu sampai Aira melampiaskannya dengan tangisan.

DESTINY (End)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن