-²⁰

37 2 1
                                    

Hari ini adalah,hari  kepergian Lalu. untuk mengurus bisnisnya yang  ada di Malaysia yang tiba-tiba mengalami masalah, sementara Abiyan akan kembali ke pondok pesantren, kini keluarga Lalu sedang berkumpul di ruang makan.

" Selama papa pergi kamu harus jaga Azga baik-baik"

" Iya pah "

" Bik saya titip kenzu ya"

" Iya tuan"

Setelah acara perpisahan keluarga di ruang makan tadi,kini kenzu, dan Azga  pun sedang mengantar, Lalu dan Abiyan Sampai kedepan pintu rumah.

" Ingat pesan Papah"

" Iya pah "

Melihat mertuanya yang akan masuk kedalam mobil, Azga pun buru-buru mendekat dan menyalami tangan mertuanya, kenzu yang melihat itu pun menjadi sedikit bingung, tapi dengan cepat ia pun mengikuti apa yang Azga lakukan.

Kini di rumah kediaman Lalu hanya tersisa Azga dan kenzu.

Kenzu pun tiba-tiba termenung, ia kembali mengingat awal-awal ia sampai kerumah ini, dan kejadian yang mengharuskan dirinya untuk berpindah agama, lalu menikah dengan Azga, tak terasa suda satu bulan ia tinggal di rumah ini.

Tiba-tiba terdengar suara bel pintu yang berbunyi.

Ting...

Ting...

Kenzu pun beranjak dari duduknya, untuk membuka pintu rumah, tapi tiba-tiba saja Azga sudah mendahuli langkanya untuk membuka pintu.

" Permisi..."

Peria yang terlihat berumur 40 tahun, tersebut pun sedikit merasa heran, kenpa orang yang sedang ia ajak bicara hanya menunduk.

" Maaf mbak,ini benar kan kediaman keluarga Lalu?"

Azga pun masih terus menundukan kepalanya, sementara dari kejauhan kenzu sedang memperhatikan,gerak gerik Azga, dan entah siapa  peri tua yang  terlihat sedang mengajak istrinya untuk berbicara , dengan samar-samar kenzu mendengar suara peria tua tersebut yang menanyakan sesuatu pada istrinya.

Sementara peria tua tadi pun semakin bingung, kenapa orang di hadapannya tak kunjung menjawab pertanyaannya.

" Iya benar pak" kenzu pun langsung menarik Azga ke belakang punggungnya.

" Saya adalah guru vrivat yang di kirim, untuk mengejar kenzu dan Azga.

" Mari ikut saya "

Pak Eka pun mengikuti langkah Kenzu.

" Silahkan duduk dulu pak"

Kenzu pun mendekatkan mulutnya pada telinga Azga, lalu mulai membisikkan sesuatu.

"Kamu, ambilin makanan ringan Sama minuman  "

Azga pun beranjak untuk dari tempatnya, untuk mengambil minuman dan makanan ringan di dapur.

Kenzu pun ikut beranjak dari tempat duduknya, untuk mengambil peralatan untuk memulai, hari pertamanya, belajar di rumah.

Setelah beberapa saat menyiapkan makanan ringan dan juga minuman, Azga pun kembali ke ruang tamu untuk membawa minuman dan makanan ringan.

Ia juga merasa sedikit heran kenapa, kenzu, tidak berda di ruang tamu Azga pun duduk di sofa, menunggu kedatangan kenzu, Azga pun sedikit heran kenapa kenzu juga ikut meninggalkan tamu sendirian.

" Ehemm"

Tiba-tiba saja Azga dan pak Eka di kejutkan, dengan suara dehman yang begitu keras, Azga pun menoleh kearah belakang ia melihat kenzu yang sedang memegang buku dan pulpen.

KENZU Where stories live. Discover now