62 26 9
                                    

Mungkin bagi sebagain orang rumah adalah, tempat berteduh dari panas ,hujan dan badai tapi tidak bagi kenzu rumah ini malah menjadi seperti neraka dalam hidupnya, di rumah ini lah mentalnya di rusak.

Kenzu pun hanya berdiri di depan pintu gerbang rumahnya dengan tatapan entah itu tatapan sedih, atu tatapan kebencian.

Lamunanya pun di buyarkan oleh suara kelokson motor.

" Tinnnnn...."

Dan pelakunya adalah adiknya sendiri yaitu Abiyan.

" bag ngapain berdiri di sini emang engak mau masuk gitu"

" Engak" dengan suara datarnya.

" Aneh lu bag  "

" Udah jangan banyak ngomong ambiln gue baju di dalam, terus habis itu bawain gue kesini "

" Lu mau kemana bag "

" Udah cepet ambiln jagan banyak tanya"

Abiyan pun memencet bel pintu gerbang, dan setlah belnya berbunyi pintu gerbang pun langsung terbuka.

" Ya udah tunguin di sini sebentar "

" Hemm"

Setlah 2 menit lebih menuggu Abiyan pun keluar dengan tas yang berada di tangan kanannya yang berisi baju-baju kenzu.

" Nih bajunya"

" Hem makasih"

Tanpa banyak basa-basi lagi kenzu pun kembali melanjukan motornya dengan kecepatan tinggi.

" Ihh Aneh"

Abiyan pun kembali masuk kedalam rumah.

Sementara kenzu masih dengan pikiran kacaunya ia pun mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, yang membuat dirinya hampir menabrak teruk tengki untung saja ia tepat waktu menghentikan motornya.

Saat motornya sudah berhenti, kenzu pun memukul kepala motornya dengan keras, sehingga membuat tangannya mengeluarkan darah.

" Aggghhhh bangsat"

Orang-orang yang melihatnya pun menjadi, takut melihat kenzu mereka pikir kenzu sudah gila.

Ia pun kembali melanjutkan perjalanannya, sudah sore tapi kenzu masih saja mengadu nyali dengan kebut-kebutan di jalan raya.

Ia pun memberhentikan motornya di depan sebuah kelap malam, kenzu pun masuk kedalam kelap malam tersebut dengan tubuh yang masih terbalut seragam sekolahnya.

Semua pasang mata pun menatap dirinya dengan tatapan aneh.

Tanpa pikir panjang ia langsung duduk di meja bar, dan langsung memesan minuman kepada pelayan bar.

" Mas minumnya"

Pelayan tersebut pun mulai menyiapkan minuman yang di minta oleh kenzu.

Tegukan demi tegukan ,sudah ia habiskan tanpa sadar sudah menghabiskan begitu banyak minuman keras.

Dengan kesadaran yang masih ada di dirinya kenzu pun berusaha untuk menyeret tubuhnya keluar dari dalam bar,

Satt sudah sampai di luar ia langsung memuntahkan semua isi perutnya, dan langsung terkulai lemas.

" Gilak kepala gue pusing, terus berat banget dah"

Kenzu tak sadar kan diri, setelah 3 jam lebih ia terkulai tak sadar kan diri, kenzu pun terbangun dan langsung memegangi kepalanya yang terasa begitu berat.

" Agghh" ia pun mengeluarkan kunci motornya dan mulai melajukan kembali motornya, tapi ia tak melajukan motornya kerah rumah meliain kan kesebuah bangunan apartemen.

KENZU Where stories live. Discover now