-⁵

57 4 0
                                    

Tak terasa hubungan kenzu dan Juy pun sudah berjalan sekitar 8 bulan, hari demi hari kenzu lewati dengan kebahagiaan bersama Juy, sebentar lagi mereka pun akan melaksanakan ujian Nasional.

" Ken .."

Terdengar suara laki-laki yang beriringan memangil namanya, kenzu pun sedikit heran melihat wajah teman-temannya yang terlihat begitu Cemas.

" Kok muka kalian jadi tegang gitu?"

Deni pun angkat bicara " itu tadi gue di telpon Sama Adek Lo, katanya bokap Ama nyokap lu lagi itu"

Kenzu pun langsung memotong omongan Deni.

" Udah gue tau kok apa yang lu mau bilang" tanpa mengucapkan satu kata pun kenzu langsung berjalan dengan tergesa-gesa, kearah parkiran motor.

Temen-temennya pun hanya bisa menghela napas" hedeh semoga engak terjadi apa-apa sama keluarga Ken"

Sementara kenzu memacu motornya dengan kecepatan yang begitu tinggi, ia tak menghiraukan orang-orang yang ada di sekitarnya,tak butuh waktu lama kini ia sudah berada di depan rumahnya.

Ia sedikit heran melihat mobil berwarna putih entah itu milik siapa.

Saat semua orang tak menyadari kehadiran kenzu, hanya bik Ira yang melihat kedatangan kenzu.

"Den kenzu" dengan suara yang begitu lirih.

Semua pasang mata pun tertuju kepada kenzu, dan kenzu sedikit asing melihat laki-laki yang berada di samping mamahnya.

" Karena semuanya sudah berkumpul.."

Suara Lalu pun terpotong tiba-tiba sebuah butiran bening keluar dari pelupuk matanya.

" Kenzu sini"

Kenzu pun berjalan kearah sang papah, ia pun langsung memeluk kenzu dengan begitu eratnya.

" Papah titip rumah ini, jaga mamah kamu baik-baik"

Lalu pun lepas pelukannya dari sang anak.

" Pah ini ada apa ? Kenapa tiba-tiba papah ngomong gitu, tolong jelasin Sama kenzu"

" Abiyan ambil koper papah sama koper kamu juga"

Lalu pun menatap mata sang anak dengan begitu sendu, lalu kembali membawa kenzu kedalam pelukannya.

" Biar mamahmu yang menjelaskan semuanya!"

" Kenapa harus mamah pahhh! "

" Karena hanya mamahmu yang bisa menjelaskan"

" Tapiii!!"

" Udah, jangan ngebantah! Ingat pesan papah"

Kenzu pun semakin bingung apa yang sudah terjadi di antar kedua orang tuanya.

" Rivana, jaga kenzu baik-baik jangan kamu baut dia kecewa, seperti kamu juga membuat aku kecewa, nanti pengacara, yang akan mengurus surat-surat perceraian kita "

Om Lalu, Abiyan ,beserta bik ira, pun berjalan keluar dari rumah tersebut, tapi saat Abiyan berada di hadapan sang kakak ia pun langsung memeluknya dengan begitu erat.

" Kakak jaga diri kakak, aku sama papah pamit dulu "

Abiyan pun langsung melepaskan pelukannya dan kembali berjalan menyusul sang papah.

Kenzu pun hanya bisa terduduk lames di atas sopa dengan tangan Yang mengepal dan rahang yang sudah mengeras.

Dengan suara yang datar dan tatapan yang begitu dingin kenzu pun meminta sang mamah untuk menjelaskan semuanya.

KENZU Where stories live. Discover now