-¹⁷

28 3 0
                                    

Azga masih saja terdiam ia bingung dengan apa yang sedang terjadi pada dirinya saat ini , jantungnya seperti tak bisa lagi untuk di ajak kerja sama, sementara kenzu  hanya bersikap biasa saja.

" Kita mau kemana?" Azga sama sekali tak menghiraukan pertanyaan dari kenzu.

" Ya Allah bantu Azga, kok jadi kek gini Jangan sampai persaan itu ada "

Kenzu pun kembali menarik tangan Azga, kini ia dan Azga sedang berada di sebuah toko pakaian.

Azga pun berusaha melepaskan genggaman tangan kenzu dari tangannya.

"Kenapa sakit ya? Maaf hehe"

Azga yang melihat cenggiran dari kenzu pun semakin salah tingkah.

" Sekarang kamu boleh pilih baju yang kamu suka, ini sebagai tanda terima kasih aku sama kamu. Karena kamu udah mau ngajarin aku solat"

Azga pun di buat bingung harus memilih baju yang mana, baru saja ia melihat harga bajunya sudah membuat dirinya begitu terkejut sehingga kedua bola matanya terbuka dengan lebar.

" Kok bisa ya harga bajunya segini"

"Kenapa cuma di pelotitin kek gitu ambil kalok suka, jangan di pelotitin "

Azga pun langsung merubah tatapan matanya, ia pun menundukkan kepalanya.

Kenzu pun berkeliling ke setiap sudut toko , sementara Azga hanya terdiam karena ia merasa bingung baju mana yang harus ia pilih, karena semua harga bajunya sangat mahal baginya.

" Azga... Udah dapet belum"

" Aduhh mana Kenzu nayak lagi harus gimana ya "

Kenzu pun merasa bingung, mengapa Azga begitu lah memilih baju, sedang kan ia sudah mendapatkan baju yang cukup banyak sedari tadi.

" Gue samperin aja lah" kenzu pun berjalan ketempat Azga.

Sementara Azga masih saja gelisah dan bingung, baju mana yang harus ia ambil.

" Sudah ku duga, hedeh... " Sambil menggelengkan kepalanya kenzu pun berjalan kearah Azga.

Azga pun di buat kaget dengan sebuah tangan yang berada di punggungnya.

" Astaghfirullah ini tangan siapa ya Allah"

" Kan udah aku bilang tadi, jangan di pelotitin terus bajunya ambil lah yang mana yang kamu suka"

Azga pun langsung mengambil baju yang sedari tadi di hanya di lihat oleh Azga, ia pun menarik tangan Azga untuk ikut dengannya, Azga pun hanya bisa pasrah.

" Jadi berapa semuanya?"

" Semuanya jadi 5 juta mas "

Kenzu pun mengeluarkan kartu berwarna gold dari dalam dompetnya.

Setelah membayar bajunya dan Azga tadi kini kenzu pun berjalan kearah sebuah kafe yang berjarak tidak terlalu jauh dari toko baju tadi, sementara Azga pun hanya pasrah kemana pun kenzu menarik tangannya, jantungnya pun berdetak semakin kencang.

Kini kenzu dan Azga pun sedang menunggu pesanan makanan yang sudah kenzu pesan tadi untuk mereka berdua.

Setelah menunggu beberapa saat makanan yang mereka pesan pun sudah datang.

" Ayok makan"

Azga pun mengambil garpu yang ada di hadapannya, dengan tangan Yang gemetaran.

Kenzu yang melihat itu pun sedikit menaikkan sebelah alisnya, ia merasa heran, tapi ia tidak terlalu memperdulikan hal itu ia pun langsung melanjutkan makannya.

KENZU Where stories live. Discover now