-⁴

71 22 16
                                    

Sambil menunggu pesanan yang mereka pesan, Juy memilih untuk membuka androidnya sementara kenzu hanya memperhatikan, setiap gerak gerik yang dilakukan oleh Juy.

"Haduh kenzu ngapain sih ngeliatin Terus"

Setelah ia dan Juy menuggu
selam 10 menit akhirnya, makanan yang di pesannya sudah siap.

" Ayok sayang di makan entar keburu dingin terus enggak enak"

" Iya sayang, ayang juga makan "

" Abis makan kita mau kemana?"

" Aku mau nagajakin kamu kesuatu tempat "

" Siap buk bos "

Kenzu dan Juy pun mulai menyantap makanan yang mereka pesan tadi, dan yang terdengar hanya suara dentingan sendok.

Kenzu pun sudah selesai dengan makannya, ia melihat kearah Juy yang masih asik menyantap makanannya.

" Aku udah selesai, sayang
tungguin aku disini "

" Emang ayang, Mau kemana?"

" Mau bayar makanya dulu, biar entar bisa langsung berangkat ketempat yang kamu mau"

Dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

" Iya sayang udah sana cepet bayar, ouuu ya satu lagi entar mampir bentar di supermarket buat beli senek"

Kenzu yang merasa gemas melihat tingkah Juy, pun sedikit mengusap-uspa kepala Juy dengan rasa sayang bercampur gemes.

Kini Juy pun sudah selesai dengan acara makannya ia melihat kesana kemari untuk mencari keberadaan kenzu.

" Ihhh kenzu mana sih katanya tadi mau bayar makan tapi kok batang indungnya dari tadi enggak keliatan"

Tiba-tiba dari arah belakang ia merasakan napas seseorang yang membuat ia jadi sedikit merinding.

" Ini di belakang gue ada apa ya?"

Dengan wajah yang begitu panik dan takut.

" Kok tegang gitu sih ?"

" Tapi suaranya kok kek sering gue denger"

" Sayang ini aku "

" Astaga sayang aku kira siapa tadi "

" Udah belum makanya?"

" Udah sayang "

" Ya udah sekarang ayok kita lanjutkan petualangan kita hari ini "

Kenzu pun menggenggam tangan juy dengan begitu erat, lalu membawa Juy keluar dari restoran.

Kini Juy dan kenzu sudah berada di atas motor dengan posisi Juy memeluk pinggang kenzu dengan begitu erat.

" Pegang yang erat sayang"

Kenzu pun langsung menambah kecepatan motornya, yang membuat Juy semakin mengeratkan pelukannya.

" Bunglon pelan-pelan lohhh,aku masih muda belum mau mati"

" Kamu tenang aja, percaya sama aku"Dengan wajah yang begitu kesel Juy pun hanya bisa diam.

Saat sudah berada di depan sebuah supermarket, kenzu pun memberhentikan motornya.

" Udah loh sayang cemberutnya, iya udah aku minta maaf ya "

Juy pun hanya menganggukkan  kepalnya dan langsung berjalan masuk kedalam super market.

Kini Juy dan kenzu sedang memilih makanan yang akan mereka beli.

" Ayok bayar"

" Emang segini udah cukup"

" Udah sayang"

KENZU Where stories live. Discover now