end.....

33.8K 1.3K 50
                                    


"Ini baca ijab Kabul nya gimana ya?" tanya Agav pada teman-temannya.

"Anjing goblok," refleks Iko kesal, "Gak tau juga sih gue, belum pernah nikah," lanjut cowok itu sambil cengengesan.

Raka menoyor kepala iko"Gini nih kalau anak SD sok sok an mau nikah," ucapnya.

"Kayak udah gede aja lu," sahut Angga.

"Punya gue emang gede," jawab Raka dengan pedenya.

Mereka semua menoleh ke Raka, menatap celana yg melekat pada cowok itu. Raka sontak menutup asetnya dan menatap geram teman-temannya.

"Bukan burung gue anjing!" ucap Raka.

"Pfffttfftftftftft" mereka tertawa.

"Anjing," kesal Raka, ia memilih duduk membelakangi teman-temannya.

"Udah di tungguin di bawah," kata Sega yang sedari tadi hanya diam.

"Vea udah di bawah, buruan kebawah, ntar nikah nya di batalin kalau kelamaan," celetuk Melvin.

Iko berdiri menyenggol Melvin. "Sembarangan bae kalau ngomong, tuh anak udah gerogi makin gerogi yang ada."

"Santai," ucap Sega menepuk pundak Agav.

"Ijab Kabul nya santuy bos, yang penting doa ehem ehem nya lancar," celetuk Angga.

"Mana bisa gitu goblok," sahut Iko.

Agav menggelengkan kepalanya, melihat teman-temannya hanya membuatnya semakin pusing.

"Doain," ucap Agav menarik nafasnya dalam dan menghembuskan nya dengan helaan nafas panjang.

"Bismillah," ucapnya dalam hati.

....

"Para saksi sah??"

"SAH!!!"

"Alhamdulillah," ucap semuanya merasa bahagia.

Agav menatap gadis di sampingnya yang sudah berstatus menjadi istrinya sekarang.

Sangat cantik.

Vea tersenyum, mengambil tangan kanan Agav dan menciumnya, Agav tersentak kaget, ia hingga lupa seharusnya ia juga mencium kening istrinya itu bukan.

"Selamat pak bos, gak pusing-pusing lagi mikir masalah percintaan, udah jadi istri aman terkendali," ujar Iko.

"Bacot mulu," sahut Angga.

"Ve, selamat ya, seneng banget gue kalian udh nikah," kata Katya memeluk Vea.

"Huahhh ayang gue udah nikah," ujar Belva heboh.

"Lo kapan nyusul nya Bel?" tanya Vea sambil terkekeh.

"Hahahaha, kisah percintaannya aja gak jelas Ve," ucap Jessi membuat wajah Belva memerah karena kesal.

"Diem lo monyet, gue mau fokus kuliah, kerja dulu," jawab Belva penuh keyakinan.

"Belaga bener aja lo," sahut Katya.

"Mau?" Bisik Melvin pada Nara.

Sontak Nara menoleh, entah mengapa jantungnya merasa berdebar, gadis cantik itu menggeleng pelan dengan wajah memerah.

Melvin terkekeh kecil, mengelus pundak kiri Nara lembut.

"Aseeek di goyang mas," teriak Iko di depan sana, berjoget dengan para biduan.

Acara yang terlihat elegan menjadi brutal karena kelakuan bocah tengil itu.

Iko:
Yang manis siapa yang punya

Entah sejak kapan Jessi sudah berdiri di atas panggung bersama Iko, membuat semuanya terbengong.

Jessi:
Yang punya yang bertanya
Yang tampan siapa yang punya

Iko:
Yang punya yang bertanya

Iko, Jessi:
Kamu milikku aku milikmu
Kamu kasihku aku kasihmu

Iko:
Semoga tak pernah berpisah

Jessi:
Berdua selamanya

Iko:
Semoga tak pernah berpisah
Berdua selamanya

Jessi:
Betapa bahagianya hati
Bila selalu sehati
Sudah pasti kita selalu sehati
Sampai di akhir nanti

Iko:
Betapa aku 'kan menderita
Bila kau tak setia

Jessi:
'Ku tak yakin dan juga tidak mungkin
Aku dengan yang lain
Yang tampan siapa yang punya

Iko:
Yang punya yang bertanya
Yang manis siapa yang punya
Yang punya yang bertanya

Iko, Jessi:
Kamu milikku aku milikmu
Kamu kasihku aku kasihmu

Jessi:
Semoga tak pernah berpisah

Iko:
Berdua selamanya

Iko, Jessi:
Semoga tak pernah berpisah
Berdua selamanya

Lagu selesai di nyanyikan dengan Iko dan Jessi yang saling berpelukan di atas sana.

Mereka berdua termenung saling menatap.

"Anjeng! Ngapain lo peluk-peluk," sarkas Jessi sambil melap-lap tubuhnya karena geli sehabis berpelukan.

"Gak sengaja," ucap Iko santai.

Tamu undangan dan teman-temannya itu tertawa bahagia saling menatap satu sama lain, akhirnya semuanya telah membaik.

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang