S:21

22.5K 1.4K 133
                                    

Assalamualaikum semuaaa

Jangan lupa buat dukung terus book "Sequoia"
dengan cara vote dan komen

Enjoy your time guys!

.
.

Jangan lupa di putar mulmed nya yaa! Biar tambah baper🫶🏻

~ Sequoia ~

Hari itu tiba, hari dimana Gus Razzan akan mengambil Ana menjadi miliknya seutuhnya. Ia sudah siap dengan pakaian putih pengantin menuju sebuah gedung yang akan menjadi saksi bisu acaranya hari ini.

"Bagaimana, nak? Sudah siap?" Gus Razzan mengangguk.

"Insyaallah, Abang siap umi!"

Kyai Malik sekeluarga langsung menuju gedung yang telah disewa. Mereka melaksanakan acara hari ini di kota kelahiran Gus Razzan.

Sesampainya di gedung itu, nampak cukup banyak orang yang mulai memadati tempat tersebut. Jantung Gus Razzan pun mulai berdegup cepat.

Lain hal dengan Ana yang tengah berada di ruangan rias di gedung itu. Wajah yang cantik itu sudah selesai di make up dan Ana tampak anggun menawan hari ini.

Ia sekarang di temani oleh Umma nya disini. Ia sangat tidak menyangka hari ini akan tiba. Rasanya baru kemarin ia dipinang dan sekarang ia akan melaksanakan acara pernikahan tersebut.

"Gugup?" tanya Maya. Ana mengangguk tapi berusaha untuk tetap tenang.

"Jangan gugup dong, 'kan sebentar lagi mau lihat calon suami kamu," goda Maya.

"Umma jangan kayak gitu dong, aku malu." Walaupun tertutup cadar, tapi Maya tau pasti pipi anaknya ini memerah.

"Putri kecil Umma sebentar lagi akan menjadi milik pria yang ia cintai. Umma harap, kebahagiaan selalu menyertai kamu, nak."

Ana memeluk Maya. Ia menahan air matanya, rasa haru itu tiba-tiba saja datang.

"Umma, terimakasih atas segala yang Umma berikan kepada mbak selama ini. Doakan anak mu ini selalu bahagia bersama suami nya kelak." Maya mengecup kening Ana.

"Pasti nak, Umma akan selalu mendoakan yang terbaik bagi kamu."

Kemudian terdengar suara dari luar jika acara tersebut akan segera dimulai. Maya langsung menuntun Ana untuk menuju tempat berlangsungnya ijab qabul nanti.

Ketika Ana dan Maya tiba disana, semua mata langsung tertuju kepada mereka. Decakan kagum terlontar dari mulut orang-orang yang ada disana.

Bagaimana tidak, gadis yang akan menjadi pemeran utama hari ini terlihat sangat cantik dan anggun. Dengan pakaian pengantin putih yang terbalut di tubuhnya, jangan lupa mahkota kecil tersemat di kepalanya dan juga cadar yang menutupi sebagian wajahnya.

Gus Razzan pun sampai pangling dengan Ana saat ini. "Masyaallah sekali calon istriku," gumamnya.

Setelah Ana duduk disamping Gus Razzan, acara ijab qabul pun langsung dilaksanakan.

Ibrahim, ayah sekaligus orang yang akan menikahkan putrinya dengan pria didepannya ini menjabat tangan Gus Razzan. 

"Ya Razzan Zahen Al-Hazmi ..."

"Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka binti Caliana Fiona Syafazea alal mahri 150 milyun rubiah wa majmu'at min adawat alsalatan hallan ..."

Gus Razzan menarik nafasnya terlebih dahulu sebelum mengucapkan kalimat yang akan menjadi ucapan bersejarah hari ini.

SEQUOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang