*CURHATAN BUMIL*

8 0 0
                                    


Song recommended: Broken Melodies~ Nct Dream







||||

Happy reading (✯ᴗ✯)

||||




Gellya membuka mata meski terasa sakit akibat terusan menangis tadi karena batal berangkat baby moon ke Jepang. Seusai menangis dia tidak sadar jika sampai tertidur dan menatap langit gelap dari jendela kamar.

Ah... sudah malam ya.

Bahkan dia belum membersihkan diri, mengusap rambut ke belakang Gellya melangkah gontai masuk kamar mandi hanya sekadar membersihkan wajahnya. Setelah selesai Gellya mengganti pakaian dan duduk di pinggir sofa menyalakan ponselnya yang ternyata penuh dengan notifikasi pesan dari Ichiro, membuka aplikasi WhatsApp Gellya membaca dengan raut wajah malas.

Suami Jepang ku💝

|Sayang, maaf ya aku nyakitin hati kamu karena ingkar janji.

|Nunggu kandungan kamu kuat dulu ya, abis itu kita ke Jepang

|Aku bakal di Prancis sampai dua Minggu, aku udah minta tolong Disa Ansell buat nemenin, hati-hati di sana ya sayang? Jangan lupa minum susu hamilnya ya? Love u

Perempuan itu seusai membacanya segera memutar bola mata malas kemudian mematikan data, keluar kamar untuk patuh pada pesan suaminya yaitu meminum susu hamil. Tapi alangkah terkejutnya dia ketika Disa ada di dapur rumahnya dan telah menyiapkan segelas susu hangat, tersenyum ke arahnya. Gellya yang melihat perlahan tidak terlalu kesal tetapi malah menampilkan senyum canggung.

"Udah bangun Kak?" Tanya Disa sembari menata makanan lainnya.

"Emm," lalu menggaruk tengkuk, "iya, maaf ngerepotin."

Disa kembali tersenyum, "Enggak kok, kayak ma sapa aja. Makan yuk nanti abis itu minum susu hamilnya."

Gellya mengambil satu centong nasi lengkap lauknya, memakan tidak napsu dan Disa sadar dengan gelagatnya tersenyum kemudian ingin menceritakan hari yang terjadi. "Tadi aku kuliah Kak," ucap Disa, "tau kan ya pasti ada dosen yang galak, nah tadi tuh ada temenku gak sengaja nyandung kalau jalan numpahin air mineral pas di kepala dosenku itu mana botak lagi Kak."

Disa antusias sehingga Gellya tertarik dengan menaikkan alis bertanya, "Terus, dosen mu marah gak?"

"Jelas dong," sesekali mengusap pelipis, "temenku termasuk aku di panggil ke ruangannya terus dengerin ceramahan beliau udah kayak emak-emak macan kos yang ngamuk karena telat bayar."

"Lain kali di suruh hati-hati itu temen kamu," tutur Gellya menggeleng akan kelakuan anak zaman sekarang.

"Iya kan gak ada yang tau Kak," ringis Disa, "musibah."

Tidak ada percakapan lagi setelah itu mereka fokus pada makanan masing-masing sampai suara seseorang menekan pin menarik atensi, saling tatapan hingga beberapa saat Gellya berdiri dari kursi makan, berucap, "Lanjutin aja, biar Kakak yang buka."

PILWhere stories live. Discover now