*MURNI*

8 0 0
                                    

Song Recommended: Marry you daughter- Brian Mcknight Jr.

||||

Sebuah janji lampau saksi bisu kemurnian akan cinta serta kasih mengikat pasangan yang telah bersama hingga waktu tidak sebentar merajut pahit manis rumah tangga atas dasar kepercayaan masing-masing akan sebuah komitmen

||||

Gellya merebahkan tubuhnya di atas ranjang, tanpa mengganti gaunnya dia terus memandang cincin yang telah tersemat sebagai tanda bukti keseriusan itu. Walau tetap saja masih terasa semu namun perempuan ini tetap merasa bahagia, fakta bahwa di awal bulan Juni ini telah resmi menyandang status baru sebagai tunangan seorang lelaki bernama Tanaka Ichiro sedikit lega tapi sebenarnya tidak menutup kemungkinan jika dia merasa terbebani mengingat dia ini adalah anak haram, akankah keluarga Tanaka tidak malu bila mengetahui itu? 

Tanpa melunturkan senyum Gellya menghela, letih berbaring memilih duduk sembari memangku tangan memikirkan seandainya statusnya ini hanya sementara karena tidak ada yang tahu kan bagaimana tanggapan keluarga jika mengetahuinya. Lantaran sibuk melamun Gellya sampai tidak sadar jika pintu kamar hotelnya terbuka, Ichiro yang masih dengan pakaian yang sama berniat melihat apakah tunangannya itu telah tertidur namun ternyata dia masih terjaga padahal jam sudah menunjukkan pukul 23.00 waktu setempat.

Langsung duduk di tepi ranjang tangan lelaki itu terulur mengusap rahang terkasihnya lembut, merasakan dingin di area rahang serta pipi Gellya tersentak mengerjap saat tiba-tiba Ichiro telah ada di sampingnya. Melirik pintu yang sedikit terbuka dia pun bertanya, "Chiro... sejak kapan kamu di sini?"

"Barusan," jawabnya lalu mengecup pipi Gellya, "kok belum tidur? Udah malem loh."

"Oh!" Gellya mengambil ponsel di samping bantalnya, melihat jam yang tertera namun tidak sama, "belum ngantuk sih. Kamu sendiri? Kenapa belum tidur?"

Melepas sepatunya dan merangkak ke tengah ranjang berbaring sambil menatap wajah terkasihnya, "Tadi abis nganter temen-temen geng ke bandara terus balik ke hotel, mau tidur tapi lihat kamu dulu ternyata belum tidur."

"Emm..." Gellya menggumam, "aku baru tau kamu punya geng motor. Tarka Deno termasuk lagi."

Ichiro diam mengayunkan tangan, "Sini sayang." Gellya melepas hellsnya mendekat pada sang tunangan dan berbaring di sampingnya mengangkat dagu seolah bertanya.

"Aku emang punya geng motor sejak masih duduk di bangku pertama SMA, Dean dan Kenzo adalah anggota terlama. Aku udah sering balapan tanpa sepengetahuan kamu maupun orang tua, maaf ya sayang... udah nyembunyiin ini," Ichiro menjelaskan lantas mengecup telapak Gellya.

Gellya mengerutkan kening menarik telapaknya begitu saja memandang Ichiro tidak setuju, "Ngapain minta maaf ke aku, harusnya kan ke Bunda sama Ayah. Mereka harus tau ini kan?"

Dengan cepat Ichiro menggeleng, "Enggak!"

"Kok gitu?" Heran Gellya, "mereka kan orang tua kamu, sosok pertama yang akan diberitau semisal kamu kenapa-kenapa gara-gara punya geng kayak gini."

"Aku tau sayang," Ichiro mengangguk menarik bahu Gellya supaya lebih dekat dengannya, "aku tau... tapi nggak seharusnya mereka tau mengenai ini terutama Otousan. Cukup kamu aja, ya? Karena aku nggak mau keterlibatan di geng ini malah ngebahayain mereka. Belum lagi Otousan pasti nggak akan setuju dengan ini dan bisa-bisa maksa aku keluar."

Gellya mengusap rahang tegas itu memandang sedih, "Aku nggak suka kamu kayak gini ... kenapa berubah?"

"Maaf sayang... aku janji bakal baik-baik aja," balasnya, tahu jika terkasihnya ini merasa khawatir namun tidak ada pilihan selain menuruti permintaan Ichiro untuk tidak memberitahukan tentang ini kepada Devina maupun Kento. 

PILWhere stories live. Discover now