20. Can I Eat Your Lips?

Start from the beginning
                                    

"Saya juga setuju. Semenjak Tuan muda Leone menjabat sebagai direktur utama, sudah banyak penghargaan yang diraih oleh perusahaan," timpal wanita mengenakan blazer hitam-sebagai chief financial officer.

Wanita itu tidak membual semata. Seluruh kerja keras Leone membuahkan hasil yang luar biasa. Masa jabatan Leone sebagai direktur utama mampu membuat perusahaan berada di puncak kejayaan. Ia berhasil menaikkan valuasi dan profit perusahaan tiga kali lipat dari saat Papanya menjabat.

Maka wajar saja jika perusahaan yang bergerak dibeberapa bidang itu menjadi sorotan dunia, terutama oleh perusahaan Amerika sebagai kompetitor paling sengit.

Bahkan dalam majalah Forbes sebuah majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat yang berdiri pada tahun 1917. Cole Corporation tercatat dan masuk urutan pertama dari daftar 10 perusahaan paling top di dunia pada tahun 2023. Berhasil meloncati posisi Jpmorgan Chase & Co asal New York city, America.

Sudah bukan lagi hal asing jika melihat nama Leone beserta kesuksesannya muncul pada majalah-majalah paling berpengaruh di dunia. Bahkan hanya dengan mengetik namanya di pencarian, akan muncul berbagai portal berita yang meliput nama Leone sebagai salah satu pembisnis sukses.

"Kapan perekrutan Tuan muda Leone akan dilakukan?" tanya chief marketing officer.

"Secepatnya. Karena Leone akan pergi ke Paris untuk menangani perusahaan di sana. Untuk itu saya mengadakan rapat hari ini," urai Lionel.

"Apa perusahaan di Paris mengalami masalah, Tuan? Sehingga Tuan muda Leone harus pergi ke sana?" cetus wanita berumur 30 tahun itu.

"Bukan masalah serius, hanya perlu membasmi tikus!" tekan Lionel dengan sorot mata setajam ujung tombak. Pria itu menyebut tikus bukan berarti hewan sungguhan melainkan orang yang telah berbuat curang pada perusahaan cabang Paris. "Selain itu ada perusahaan yang ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan kita. Oleh sebab itu Leone yang akan meng-handle semuanya," sambung Lionel di mana sorot maniknya berubah cepat menjadi lembut dan nada bicaranya lebih santai daripada sebelumnya.

Sembilah orang itu mengangguk samar, mengerti point penting dari perkataan sang atasan.

"Bisa kita mulai," ucap Leone serius.

Paham maksud sang anak, Lionel berdiri dan mulai memimpi rapat. Berlangsung selama hampir dua jam, hingga sembilan orang tersebut satu-persatu meninggalkan ruangan rapat.

"Pa, aku enggak bisa pergi ke Paris."

"Papa enggak butuh penolakan kamu. Mau enggak mau kamu harus tetap pergi ke Paris, perusahaan di sana membutuhkan kamu. Lagi pula apa alasan kamu enggak mau pergi ke sana?" Lionel bertanya. Sorot matanya menatap lamat sang anak.

"Aku punya tangan kanan yang bisa kuandalkan di sana." Leone menjeda ucapannya selama dua detik, "Aku bisa mengotrolnya dari jarak jauh, Pa."

"Jadi kamu enggak mau pergi? Kamu berani membantah Papa, Leo?" tanya Lionel retorik. Matanya menyorot tajam ke arah Leone.

Aura Lionel berhasil menekan Leone membuat Leone diam tak berkutik, sebelum akhirnya memustuskan, "Aku akan pergi ke Paris." Berat hati Leone menyetujui perintah Papanya.

"Keputusan yang bagus. Kamu memang anakku yang paling bisa diandalkan." Lionel mengacak sekilas rambut Leone, "Lagi pula kamu pergi ke Paris bukan cuma ngurus perusahaan. Grandparents kangen kamu katanya, mereka senang kamu mau datang ke Paris, setelah delapan tahun enggak pernah ketemu secara langsung sama kamu."

About YouWhere stories live. Discover now