P R O L O G U E

5.5K 399 257
                                    

Paris, Prancis.

Royal Monceau Suite adalah sebuah hotel megah, mewah, dan berkelas yang menjadi tempat diadakannya acara ulang tahun untuk seorang remaja bernama Leone.

Di sebuah kamar, Leone dibantu oleh seorang pelayan mengenakan jas ke tubuh tingginya.

Bunyi tapakan hak sepatu menarik atensi Leone sehingga ia menoleh dan membuat pelayan yang membantu ia bersiap seketika mundur dua langkah menjauhinya seraya menunduk sekilas sebagai rasa hormat ketika melihat seorang wanita menghampiri Leone.

"Mama." Leone menatap wanita berambut panjang sedikit bergelombang dibagian ujungnya mengenakan dress biru yang sangat pas melekat pada tubuhnya.

"Kamu sudah siap?"

"Sudah, Ma."

Lucy memegang lengan Leone mengajak putranya keluar kamar. "Tunggu, Ma." Leone seketika berhenti melangkah. "Stella gimana, Ma? Dia udah siap?" sambung Leone menatap sang Ibu.

"Mama enggak tau, Mama belum cek ke kamarnya," jawab Lucy.

"Kalau gitu biar aku jemput, Stella, ke kamarnya, Ma."

Lucy mengangguk samar. "Sana jemput, Stella."

Leone tersenyum lebar lantas mulai melangkah menjauhi sang Ibu.

"Jangan lama-lama, sebentar lagi acara kamu akan dimulai," ujar Lucy agak keras sembari menatap punggung Leone membuat Leone menoleh singkat kemudian mengangguk sekali tanpa menghentikan langkahnya.

Leone berdiri di depan pintu kamar Stella, ia ingin menekan bel di sisi pintu. Namun ia urungkan ketika mendengar suara dari dalam kamar Stella.

"Aku akui Leone sangat sempurna sebagai laki-laki. Tapi aku udah enggak mau menjalin hubungan sama dia."

"Kamu harus putus dengan Leone, aku enggak mau kamu sama dia."

"Iya sayang, kamu tenang aja, secepatnya aku putusin, Leone. Lagian Tante Lucy bilang sama aku katanya Leone mau kuliah di luar negeri, jadinya aku punya alasan buat putus karena aku enggak bisa long distance relationship," tandas Stella begitu yakin dengan keputusan yang akan ia ambil. Melepaskan status hubungan sebagai kekasih Leone. "Setelah ini kita enggak perlu pacaran sembunyi-sembunyi lagi. I love you, Will," sambung Stella kemudian memeluk William erat.

"I love you, Stella."

Stella melepaskan pelukannya dari tubuh William kemudian mengulas senyum manis. "Lebih baik sekarang kamu keluar dari kamar aku, aku takut Leone ke sini."

"Okay, aku keluar, tapi ada syaratnya."

"Apa?"

"Cium dulu," pinta William.

Kaki Leone seketika lemas mendengar apa yang dikatakan Stella. Leone juga tahu siapa laki-laki yang bersama Stella di dalam kamar. William, teman baiknya.

Stella melepaskan tautan bibirnya dengan William. "Udah, sana keluar," usir Stella kepada pacarnya itu. Mereka sudah menjalin hubungan cukup lama dan tentunya di belakang Leone.

About YouOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz