PART 33 : KADAL TETAP KADAL

8 1 0
                                    

happy reading.

*******

🦎🦎🦎

Satu Minggu Berlalu•

    Hal paling menyebalkan setelah studytour itu adalah saat menyusun karya ilmiah. Walaupun tugas ini dikerjakan secara berkelompok tapi tetap saja bikin pusing.

Untung saat itu bisa Cikko lewati dengan baik meski beberapa kali mengeluh gara-gara Rafin, teman satu kelompoknya yang tidak bisa diandalkan.

Beberapa hal berjalan dengan baik, Cikko masih tetap menemani Gia untuk terapi, pun hubungannya dengan Beril masih terus berjalan walau saat ini sudah terbilang hambar.

Cikko tau ini salahnya, ia bingung bagaimana memutuskan Beril. Jujur Cikko lebih ingin diputuskan dari pada harus menyakiti gadis itu dengan meninggalkannya.

Sampai sekarang memang belum ada yang bisa mengubah cara berpikir Cikko, bahkan Ali sekali pun tampak sudah menyerah. Cikko memang keras kepala.

"Iya ini aku mau otw kok." Cikko menyambar kunci motornya yang tergantung di balik pintu kamar.

Merasa penampilannya rapi, Cikko berlalu keluar.

Hari ini Cikko akan menepati janjinya pada Beril untuk quality time bersama pacarnya itu.

"Sini aku lepasin." Cikko menarik pelan tangan Berilia agar mendekat, membantu sang kekasih membuka helmnya.

Ia tersenyum merapikan rambut Beril dengan tangannya.

"Udah bener?"

"Udah, cantik," balas Cikko terkekeh melihat pipi Beril yang memerah.

"Ayo!" Cikko menggenggam tangan Berilia, dan melangkah masuk di kawasan kota tua, keinginan Beril bersepeda di sini bersama Cikko.

Ia harap semoga hari ini tidak akan ada kendala apapun, Cikko tidak mau semakin mengecewakan Berilia.

🦎🦎🦎

Kegiatan Juan di hari minggu ini tidak jauh dari rebahan, menganggu kembarannya, atau mengecoh di rumah Cikko. Kebetulan minggu ini kedua orangtuanya sedang melakukan perjalanan bisnis, makanya Juan ke rumah Cikko agar kegabutannya di hari minggu ini ada teman.

Tapi kampretnya ternyata sepupunya itu sedang tidak ada di rumah. "Udah dari tadi, tan?" 

Juan duduk di samping Beyca yang pagi ini tengah menonton acara gosip.

"Iya baru aja, tante kira mau keluar sama kamu,"

"Kita gak ada janjian mau keluar padahal." Juan bergumam, ia mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan pada Cikko.

"Yaudah kalo gitu Juan mau ngeganggu si Ozan aja deh,"

"Ada di kamarnya tan?"

"Ada kok."

Geozan tampak sedang serius menatap komputernya saat Juan membuka pintu kamar cowok remaja itu.

"Hayo ngapain lo?" seloroh Juan mengejutkan adik sepupunya. Ia lantas tertawa begitu Geozan mendelik sinis padanya.

"Nonton film biru lu ya?!" godanya lagi, tanpa malu Juan merebahkan tubuhnya di atas ranjang Geozan.

Kamar adiknya Cikko ini lebih rapi di banding kamar Cikko. Gayanya lebih estetik dan sedikit ramai dengan adanya tempelan potongan komik di dinding, khas seorang wibu, begitu julukan Geozan dari teman-teman abang kampretnya itu.

PLAYBOY MILLENNIALWhere stories live. Discover now