PART 8 : DILABRAK

16 5 0
                                    

happy readingg....

enjoy!

siapp baca kekonyolan si kadal?

langsung aja gass....

******

Berawal dari menolong sampai timbul rasa yang tidak tertolong

🦎🦎🦎

Cikko menatap guru di depannya dengan malas sambil sesekali menguap, sebenarnya ia malas masuk kelas apalagi setelah melakukan hukuman tadi, andai saja di kelasnya ada AC ia tidak akan kegerahan seperti ini.

Cikko tidak membolos untuk saat ini, ia masih dalam tahap pengawasan Papi Aderald.

Asal kalian tau saja, Bang Gara yang merupakan sepupu Papinya itu bekerja di SMA Airlangga sebagai staf tata usaha, bisa saja Papi menyuruh Bang Gara memata-matainya, atau bisa juga lewat si Juan yang sekarang sudah menjadi komplotan Papinya.

"Cikko! Cikko!" bisik Rafin yang duduk di belakang.

Cikko pura-pura tidak mendengar, dia sedang ngambek pada Rafin, Juan dan Ali karena diduga telah menjadi komplotan Papi Aderald, saat ini saja Cikko yang biasanya tidak mau duduk di depan tiba-tiba pindah duduk di samping Ifzhal yang kebetulan memang berada dua meja dari depan.

Hanya untuk menghindari ketiga kampret itu.

"Diem Fin!" tegur Juan membuat Rafin cemberut dan memilih fokus pada pelajaran.

Hingga beberapa menit berlalu kelas XI IPS 3 hening hanya diisi oleh si guru yang tengah menerangkan pelajaran di depan, tampaknya anak muridnya tengah bersungguh-sungguh belajar untuk ujian semester nanti.

"Ngerti ya tentang pengaruh kemajuan Iptek terhadap Indonesia, kalo yang belum paham bisa ditanyakan. " Bu Anggi menatap murid-muridnya itu, lalu duduk di bangku guru.

"Gak ada yang mau bertanya nih?" sautnya kembali saat tak ada yang mengacungkan tangannya.

"Cikko gak mau nanya?"

"Enggak bu, " jawab Cikko menyengir.

Karena waktu mengajarnya sudah habis guru itu tampak membereskan mejanya. "Bener nih?"

Bu Anggi terkekeh melihat Cikko yang mengangguk yakin, "Yaudah kalo gitu tugas yang kemarin ibu suruh dikumpulkan ya,"

"Awas Cikko jangan ada yang salah kalo udah ngerti, "

"Ya kalo salah wajar bu, cowok kan selalu salah, " kilah Cikko, membuat teman-temannya terkekeh.

Guru muda itu hanya tersenyum geleng kepala sudah tidak heran lagi dengan anak muridnya yang satu itu, "Dera nanti kamu bawa tugas teman-temannya ke ibu ya!"

Setelah perginya Bu Anggi kelas berubah ricuh kembali.

"Woi tugas yang mana anjir?!" pekik Asep.

"Yang ujikom!" Bela si sekertaris menjawab, "Bolos sih lu kemarin," sinisnya.

Asep nyengir, menghampiri meja gadis itu. "Nyalin dong Bel, "

PLAYBOY MILLENNIALWhere stories live. Discover now