Toxic 5

12.4K 794 132
                                    

Happy Reading❤

Kening Clarissa mengkerut ketika sebuah suara terus mengusiknya sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kening Clarissa mengkerut ketika sebuah suara terus mengusiknya sedari tadi. Posisinya yang setengah sadar membuat suara tersebut tidak terlalu jelas di telinganya. Clarissa mengambil bantal lalu menutup telinganya agar suara tersebut teredam. Tetapi baru sedetik suara itu berhenti, bantal yang menutup telinganya dilempar begitu saja. Clarissa mendengus sebal.

Demi Tuhan ini hari minggu!

"Siapa sih? Jangan ganggu Clarissa. Cla masih pengin tidur." Clarissa berkata dengan mata yang masih setia tertutup.

"Bangun, Cla. Gue gak suka ngulang perkataan!"

Mendengar suara tersebut tidak asing, Clarissa membuka matanya sedikit. Clarissa terlonjak dan langsung membuat posisinya setengah duduk ketika melihat sosok yang mengerikan berdiri tepat di hadapannya. Jantungnya hampir berhenti berdetak ketika ekspresi datar sosok itu mengarah ke arahnya.

"Kak Atar kenapa bisa ada di sini?!" tanya Clarissa dengan sepasang mata yang membola.

"Lo lupa perkataan gue semalam?" Bukannya menjawab Altair justru mengajukan sebuah pertanyaan kepada Clarissa.

Clarissa menggigit bibir dalamnya. Ia menatap Altair takut. "Cla lagi sakit, Kak. Cla udah bilang sama Kakak semalam."

Altair bersedekap dengan sebelah alisnya yang naik. "Ohh, udah berani bohong lo sama gue?"

"C-Cla gak bohong kok," cicit Clarissa.

"Jadi bokap lo yang bohong gitu?"

Skakmat. Ternyata Altair telah bertemu dengan Papanya. Clarissa kehabisan ide, dia kehabisan kata-kata untuk menghindari Altair bahkan untuk sehari saja. Clarisaa tidak bermaksud bohong, tetapi kejadian yang menimpa Rama beberapa hari yang lalu membuat Clarissa semakin takut kepada sosok Altair.

Karena sewaktu-waktu Altair bisa saja mengangkat tangan kepadanya. Clarissa takut, Clarissa ingin terlepas dari Altair tetapi dia tidak bisa. Clarissa seperti terikat pada seorang Altair.

Altair berjalan mendekat. Langkah demi langkah mengantarkan Altair untuk lebih dekat dengan Clarissa yang masih mematung di ranjangnya. Altair menempatkan tangannya pada sisi kanan dan kiri Clarissa, mengurung gadis itu dengan aura gelapnya. Clarissa yang baru saja tersadar dari lamunannya dibuat terkejut dengan wajah Altair yang hanya terpaut beberapa senti saja.

"Mau gue ajarin cara bohong yang benar?" Altair terkekeh jahat setelah menyelesaikan kalimatnya. Bulu kuduk Clarissa berdiri tegak saat itu juga.

"Ganti baju lo. 5 menit harus udah siap!"

Bak sedang latihan militer, Clarissa langsung berlari menuju kamar mandi. Altair yang melihat hal itu tersenyum tipis, sangat tipis, hampir tidak terlihat oleh mata telanjang. Seraya menunggu Clarissa yang sedang membersihkan dirinya, Altair berjalan mengelilingi kamar Clarissa. Ini memang bukan pertama kalinya Altair berada di kamar Clarissa, tetapi entah mengapa berada di sini membuat Altair ingin terus mengeksplornya.

ToxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang